Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tol Denpasar-Nusa Dua Bakal Dibangun

Kompas.com - 14/01/2011, 15:04 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perhubungan, Informasi, dan Komunikasi Provinsi Bali Made Santa mengatakan, pemerintah pusat menawarkan pembangunan jalan tol Pedungan (Denpasar)-Nusa Dua, Kabupaten Badung, dalam upaya mengurai kemacetan lalu lintas.

"Setelah kami rapat terkait dengan rencana jalan tol tersebut bersama Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, yang layak untuk jalan tol itu adalah dari Pedungan menuju Nusa Dua," katanya di Denpasar, pekan ini.

Ia mengatakan, sebelumnya sudah banyak tawaran berbagai alternatif untuk mengatasi kemacetan di kawasan selatan Bali itu, di antaranya rencana pembangunan jalan tol Serangan-Tanjung Benoa (STB), pembangunan jalan layang di kawasan Dewa Ruci, dan jalan layang menyisiri hutan bakau.

"Kami ditawarkan tiga alternatif untuk membangun tol STB, membuat terowongan di bawah laut, dan tol Pedungan-Nusa Dua. Dari tiga tawaran tersebut yang paling cocok adalah tol Pedungan-Nusa Dua. Dikatakannya, jalan tol tersebut hampir sama dengan jalan layang di Cengkareng, Jakarta. Alternatif tersebut sudah disepakati tim survei.

Ia mengatakan, proyek pembangunan ini akan dikerjakan lewat konsorsium, yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, PT Jasa Marga, PT Angkasa Pura I, dan Bali Tourism Development Corporate (BTDC). Jalan tol panjangnya mencapai 11,5 kilometer dengan perkiraan biaya mencapai Rp1,4 trliun.  "Jalan tol tersebut juga akan menghubungkan Bandara Ngurah Rai," kata lelaki asal Desa Batubulan, Kabupaten Gianyar, itu.

Ia mengatakan, dalam desain pembangunannya, jalan tersebut bisa dilalui kendaraan roda dua karena akan dibangun jalur khusus mobil dan sepeda motor.

Sementara Wakil Ketua DPRD Bali Ketut Suwandhi mengatakan, berbagai tawaran pembangunan jalan tol sudah cukup banyak. Rencana pembangunan jalan tol STB diyakini tidak bisa berjalan lantaran banyak permasalahan. "Di samping permasalahan lahan yang tidak jelas, kini Bali Turtle Island Development (BTID) juga sudah dikabarkan bangkrut," ujarnya.

Ia berharap, jika pembangunan jalan melalui hutan mangrove, diharapkan tetap menjaga kelestarian hutan tersebut. "Jangan sampai penancapan tiang pancang mencapai 1.000 unit itu merusak hutan bakau," ucap politisi Golkar itu.

Ia mengatakan, saat pembangunan dan proses memasukkan alat berat pasti merusak hutan bakau. "Jika pembangunan sudah selesai harus ada penanaman kembali terhadap hutan bakau yang dirusak saat pembangunan," ucapnya.

Menurutnya, bagaimanapun juga Bali harus mampu mengatasi masalah kemacetan, apalagi menjelang pelaksanaan APEC 2013. "Jalan apa pun akan dibangun sepanjang untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan itu baik untuk rakyat Bali, kami pasti memberikan respons yang positif," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com