Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LED Gantikan Lampu Konvensional? Ah, Masih Mahal!

Kompas.com - 26/08/2013, 15:25 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesadaran menjaga keberlangsungan lingkungan hidup kini sudah sampai pada masyarakat umum dan pemangku berbagai kepentingan di banyak sektor, termasuk sektor properti. Sebagai konsumen, masyarakat umum kini mulai menekan pengembang untuk membuat hunian-hunian ramah lingkungan dan hemat energi.

Demikian disampaikan Country Head Jones Lang LaSalle Indonesia Todd Lauchlan dalam konferensi pers PT Philips Indonesia di Jakarta, Senin (26/8/2013). Lauchan menegaskan, salah satu alasan para pengembang mulai membuat hunian dan berbagai bangunan ramah lingkungan lainnya karena tuntutan konsumen.

"Hal ini (bangunan ramah lingkungan) bisa menjadi salah satu marketing tool. Sesuatu yang bisa dipertimbangkan dalam membuat proyek baru," ujar Lauchlan.

Menurut Lauchlan, hal ini dapat dipertanggungjawabkan. Alasannya, berbagai negara di dunia, termasuk Singapura, Amerika Serikat, India, Australia, dan kini Indonnesia, sudah memiliki lembaga penilai bangunan "hijau" independen dengan standar tertentu.

Pada kesempatan sama, Lauchlan juga menekankan, cara paling efektif dalam menekan konsumsi energi dalam suatu proyek adalah pencahayaan. Dengan menggunakan pencahayaan tepat, ada banyak uang yang bisa dihemat.

Menggunakan LED, misalnya, meski kapasitasnya sama namun mampu menghemat sekitar 50 sampai 80 persen. Di sinilah perusahaan seperti Philips Indonesia dapat mengambil kesempatan. Kesadaran konsumen membuat para pengembang berlomba-lomba membuat produk ramah lingkungan dan hemat energi.

Sayangnya, investasi yang diperlukan untuk memasang lampu berteknologi LED menggantikan lampu-lampu konvensional cukup mahal. Hal ini tidak dipungkiri oleh Marketing Manager Commercial & OEM Professional Lighting Channel PT Philips Indonesia Danny Gunadi. Namun, Danny menekankan bahwa perusahaan tempat bekerja memiliki program tersendiri untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Program tersebut bernama "Turnkey Project & Service". Danny menjelaskan mengenai Program "Turnkey Project & Service" (TP and S) demikian.

"Intinya begini, pihak-pihak pengelola terkadang punya kesulitan untuk memasang LED. Mulai dari penghitungan sistem pencahayaan yang sekarang, direncanakan mau seperti apa, kemudian project management-nya akan kami bantu. Setelah proyeknya selesai, kami juga bantu dengan layanan purna jual. Selain itu, juga financing-nya. Perusahaan bisa membayar dengan selisih penghematan yang bisa dihasilkan," ujarnya.

Perusahaan yang bersedia mengganti lampu konvensional dengan LED dapat memanfaatkan program tersebut. Perusahaan tidak perlu membayar di muka. Program TP and S "zero capex" tersebut terbukti menarik. Tahun ini saja, sudah ada 12 proyek yang dikerjakan oleh Philips dan banyak lagi perusahaan yang mengantre ikut dalam program tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Berita
Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Berita
Ternyata, Alat Ini Bisa Bikin Bau Selokan di Rumah Hilang Seketika

Ternyata, Alat Ini Bisa Bikin Bau Selokan di Rumah Hilang Seketika

Umum
Jika Masa Konsesi Berakhir, Jalan Tol Dikelola Siapa?

Jika Masa Konsesi Berakhir, Jalan Tol Dikelola Siapa?

Berita
Ketahui, Dua Cara Terbaik Fengsui Bikin Tidur Nyenyak

Ketahui, Dua Cara Terbaik Fengsui Bikin Tidur Nyenyak

Interior
Lagi, Pasar Modern Paramount Raih Predikat Pasar Percontohan Tangsel

Lagi, Pasar Modern Paramount Raih Predikat Pasar Percontohan Tangsel

Fasilitas
KEK di Indonesia Ada Berapa? Ini Jawabannya

KEK di Indonesia Ada Berapa? Ini Jawabannya

Berita
Sebelum Natal dan Tahun Baru, Penanganan Longsor Tol Bocimi Beres

Sebelum Natal dan Tahun Baru, Penanganan Longsor Tol Bocimi Beres

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com