JAKARTA, KompasProperti - Integrasi Jalan Tol Jakarta-Tangerang-Merak yang dilakukan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Marga Mandalasakti (MMS) berakibat pada pembongkaran Gerbang Tol Karang Tengah.
Konsekuensi dari pembongkaran tersebut, Jasa Marga membangun 51 gardu tol baru yang disesuaikan dengan aturan pemerintah.
"Nyatanya kita butuh 51 gardu kita sebar di ada 5 gerbang lima titik. Kita butuh bangun itu. Nilainya, Rp 130 miliar," ujar Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Subakti Syukur, kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (10/4/2017).
Baca: Pemerintah Minta Maaf Integrasi Tol Jakarta-Merak Bikin Macet
Ia mengatakan, gardu tol harus dibuat paling tidak 30 kilometer dari kota terdekat. Pasalnya, jika terjadi antrean di gardu tol, dikhawatirkan memanjang sampai ke kota. Seperti di Karang Tengah, antrean bisa tersambung ke Tomang jika tidak dibongkar.
Hingga saat ini, baru ada 26 gardu tol dari 51 gardu yang dibangun Jasa Marga. Selama pembangunan, Subakti mengaku ada kemacetan di beberapa titik.
Baca: Ini Tarif Baru Tol Jakarta-Tangerang-Merak
"Kami upayakan ada perbaikan, seperti jemput bola kepada pengendara contohnya di GT Alam Sutera," kata Subakti.
Ia menambahkan, seluruh gardu akan dibuat non-tunai. Dengan demikian, kendaraan yang masuk gerbang tol tidak membutuhkan waktu lama dalam bertransaksi.
Baca: Masih Banyak Pengendara Tak Tahu Integrasi Tol Jakarta-Merak
Berikut tarif baru Tol Jakarta-Tangerang-Merak: