Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah-DPR Kompak Merespons Jembatan Trans-Timor yang Terputus

Kompas.com - 06/04/2017, 07:55 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KompasProperti - Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono langsung merespon dengan cepat terkait putusnya jembatan penghubung Jalan Trans Timor di Kilometer 69 Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Fary mengatakan, saat menggelar rapat kerja dengan Basuki yang membahas soal penghapusan Badan Pengendalian Lumpur Sidoarjo (BPLS), dia meminta sang menteri untuk segera merespons jembatan yang putus di Kabupaten Kupang itu.

“Kala rapat tersebut saya mendapat infomasi bahwa salah satu jembatan antara Kupang-Soe NTT ambruk karena longsor dan banjir. Saya langsung meminta Menteri PUPR untuk merespons secara cepat persoalan ini, karena rakyat NTT sangat membutuhkan akses transportasi kembali normal,” terang Fary saat dihubungi KompasProperti, Rabu (5/4/2017) malam.

Menurut Fary, setelah menerima permintaannya, Basuki segera memerintahkan Balai Jalan Jembatan NTT untuk mengatasi persoalan ini, sehingga akses jalan dan jembatan dapat segera dilalui masyarakat.

Fary juga meminta Kementerian PUPR segera menangani longsoran jalan antara Kabupaten Ende dan Kabupaten Sikka di Pulau Flores, NTT.

“Mudah-mudahan bisa ditangani segera sehingga para pengguna jalan bisa melintas,” kata Fary seraya mengunggah video pernyataan Basuki melalui whatsapp ke KompasProperti.

Dokumen NS Jembatan penghubung di Kilometer 69 Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) putus total akibat banjir
Dalam video yang direkam bersama Fary, Basuki mengatakan putusnya jembatan di Jalan Trans Timor sudah ditangani oleh pihak Balai Jalan dan Jembatan NTT.

“Saya sudah dapat laporan dari Kepala Balai Jalan Dan Jembatan di NTT dan sekarang insya allah sudah ditangani,” kata Basuki.

Sebelumnya diberitakan, Jembatan penghubung Jalan Trans Timor di Kilometer 69 Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten NTT, putus total.

Akibatnya antrean kendaraan di jalan yang menghubungkan lima kabupaten dan kota serta Negara Timor Leste itu mencapai 14 kilometer.

Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Habel Mbate kepada KompasProperti, Rabu (5/4/2017), mengaku, putusnya jalan negara itu akibat banjir yang menerjang wilayah itu sejak siang tadi.

“Saat ini saya masih berada di lokasi. Tadi kebetulan pulang tugas dari kantor sekitar pukul 15.30 Wita. Jadi kejadiannya sekitar pukul 16.00 Wita, jembatan Bokong di Takari roboh dan putus total. Antrean kendaraan mencapai 14 kilometer,” jelas Habel.

Menurut Habel, saat ini tidak ada jalan alternatif, sehingga ia masih terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk mengatasi masalah ini.

Dia pun mengaku telah berkoordinasi dengan pemda dan dinas terkait untuk memantau lokasi jembatan yang putus ini.

"Dinas Sosial dan Dinas PU sementara berada di jalan dan untuk dapat menanggulangi dan segera mengambil tindakan cepat agar arus lalu lintas dapat kembali normal,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com