Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumen China dan Indonesia Berebut Properti Australia

Kompas.com - 20/03/2017, 20:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Tak bisa dimungkiri investor atau pembeli properti Asia menjadi kekuatan terbesar dan berpengaruh di dunia.

Tak terkecuali di Australia. Investor asal China, dan tentu saja Indonesia, mulai melirik Negeri Kanguru ini sejak tiga tahun terakhir. 

Menurut Demographia, harga properti di benua muda ini sejatinya paling murah, dan terjangkau di seluruh dunia.

Karena itu, negeri ini ditahbiskan sebagai tujuan utama orang-orang kaya sepanjang 2016 silam. Mengalahkan negara besar lainnya seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Perancis.

New World Wealth menyebut, daya tarik yang membuat banyak para jutawan memilih pindah ke Australia adalah gaya hidupnya.

Selain itu, fasilitas kesehatan tingkat tinggi yang dianggap lebih baik ketimbang AS dan Inggris juga ikut berpengaruh.

Australia dianggap sebagai tempat aman untuk tinggal dan menumbuhkembangkan anak serta secara geografis jauh dari konflik Timur Tengah dan krisis pengungsi Eropa.

GM Strategic and Corporate Communication Crown Group Bagus Sukmana mengakui tren pergerakan investor Asia yang semakin agresif membeli properti di Australia, sebagai salah magnet properti Asia-Pasifik.

"Investor ini datang dari China, yang merupakan investor Asia terbesar di Australia. Bahkan sudah ada beberapa pengembang China yang beroperasi di sana," jelas Bagus kepada KompasProperti, Senin (20/3/2017).

Thinkstock Ilustrasi apartemen
Dia menuturkan, kendati tren pembelian oleh investor asing terus meningkat, namun komposisi pembeli domestik untuk produk Crown Group masih berkisar 55 persen hingga 60 persen. 

Dari total 40-45 persen pembeli asing, kata Bagus, pembeli asal China berada di urutan pertama dengan porsi 50 persen.

Disusul konsumen Indonesia di posisi kedua dengan porsi 40 persen.

"Sementara pembeli domestik sekitar 10 persen," sebut Bagus.

Ada pun tipikal pembeli asal Indonesia didominasi investor dengan angka 60 persen. Sementara mereka yang termotivasi membeli rumah untuk tempat tinggal anak-anaknya yang bersekolah di Australia sebanyak 20 persen.

Sisanya 10 persen adalah pembeli yang memang sudah mau beremigrasi ke Asutralia. 

Harga yang dibanderol Crown Group untuk properti-properti tersebut mulai dari 500.000 dollar Asutralia atau ekuivalen Rp 5,1 miliar untuk tipe studio hingga 1,5 juta dollar Australia (Rp 15,4 miliar) untuk tipe tiga kamar tidur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com