Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langgar Aturan, Pembangunan "Gateway Park" Dianulir

Kompas.com - 14/03/2017, 07:48 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Rencana penambahan satu properti komersial lagi di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan bernama Gateway Park dipastikan urung berjalan karena dianggap menyalahi aturan yang ada.

Gateway Park pada awalnya bakal dibangun di Jalan Pintu I Senayan. Proyek ini memadukan pusat olahraga, dan ruang ritel bergenre modern.

Baca: Satu Lagi Properti Komersial akan Hadir di Senayan

"Pembangunan di pintu I Senayan tidak mungkin karena sepanjang jalan itu merupakan area hijau sesuai Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang RDTR Jakarta dan kami akan pertahankan itu," jelas Direktur Utama Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno (PPK-GBK) Winarto, kepada KompasProperti, di Kantor PPK-GBK Jakarta, Senin (13/3/2017).

Upaya tersebut juga secara langsung merupakan cara PPK-GBK untuk menunjukkan komitmen mengembalikan kompleks GBK seperti fungsi awal, yakni sebagai fasilitas olahraga sekaligus kawasan resapan air dan paru-paru kota atau ruang terbuka hijau (RTH) untuk publik.

Tak hanya itu, Winarto juga menjelaskan pihaknya bakal segera memulai penanaman pohon-pohon di area bekas driving range Senayan.

Baca: Kawasan GBK Senayan Makin Disesaki Properti Komersial

Selain itu, juga untuk menggenapi RTH Jakarta menjadi 30 persen sesuai Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

"Kritik dari masyarakat memang betul, makanya kami mulai bulan depan akan menanam pohon-pohon besar setinggi 5 meter-an di eks driving range sehingga pada Asian Games 2018 nanti publik bisa merasakan hutan kota yang hijau," tambah dia.

Selain itu, PPK-GBK juga akan meninjau kembali kerja sama mereka dengan mitra-mitranya dan berkomitmen menghentikannya apabila terbukti melanggar Perda Tata Ruang DKI Jakarta.

Baca: 2016 Pengelola Kompleks GBK Senayan Raup Rp 210 Miliar

Oleh sebab itu, Winarto memastikan tahun ini tidak akan ada investor baru yang masuk untuk berinvestasi di Kompleks GBK.

Kendati begitu PPK-GBK bakal terus mencari solusi-solusi terkait kerja sama dengan pihak swasta agar tidak melanggar aturan yang ada karena mau tak mau kerja sama dengan mitra tersebut membuat pemasukan PPK-GBK menjadi lebih maksimal.

"Untuk sekarang tidak ada, tetapi kami carikan solusi yang masih dimungkinkan seperti apa. Karena kami harus taat peraturan dan hukum, kemudian equal proporsinya serta ketiga harus clear, clean, transparan, dan tidak neko-neko," tuntas Winarto.

Baca: Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan Kompleks GBK Senayan Ditinjau Ulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com