Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Okupansi Hotel di Bali Meningkat Seiring Kunjungan Turis China

Kompas.com - 27/02/2017, 17:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Sumber 4hoteliers

KompasProperti - Setelah mengalami kondisi cukup menantang pada 2015 silam, pasar hotel di Bali mengalami peningkatan okupansi lebih dari empat persen pada 2016.

Tak ayal kondisi tersebut membawa udara segar dan harapan bagi sektor perhotelan Pulau Dewata.

Peningkatan okupansi itu terjadi pada semua kategori hotel, kecuali hotel mewah. Pendorongnya adalah kedatangan langsung wisatawan mancanegara (wisman), perlambatan pembukaan hotel baru, dan pemotongan tarif.

Pasar domestik Bali pada 2016 silam meningkat 12 persen secara tahunan menjadi sekitar 7,1 juta.

Untuk kedatangan wisman juga meningkat 6 persen dibanding 2015 ke angka empat juta, sehingga memberikan total 11 juta wisman untuk pertama kalinya.

Menurut laporan terbaru Horwath HTL bersama dengan C9 Hotelworks Bali Hotel dan Branded Residences 2017, kedatangan wisman melonjak pada akhir 2016 sebesar 23 persen ke angka 4,9 juta orang.

Adapun wisman yang menjadi poros pariwisata Bali dalam beberapa waktu terakhir berasal dari Cina Daratan dengan menempati posisi kedua terbanyak dalam hal kedatangan internasional.

Wisatawan asal China pun diprediksi akan menyalip Australia sebagai pelancong terbanyak yang mengunjungi Bali pada 2017 ini.

Sementara itu, ada dua faktor penting yang menjadi dampak dari pergeseran asal wisman tersebut, yakni pertama rendahnya belanja per pengunjung.

Survei Bank Indonesia (BI) pada 2016 menunjukkan, wisatawan asal China menghabiskan uangnya untuk belanja sekitar seperempat dari yang dihabiskan oleh wisatawan dari Eropa atau Australia.

Dengan prediksi meningkatnya turis dari China yang datang ke Bali maka dapat dipastikan manfaat ekonominya akan berkurang.

Sedangkan dampak keduanya adalah masa tinggal yang lebih pendek.

Rata-rata masa tinggal turis di Bali pada September 2016 selama 3,11 hari atau turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 3,2 hari.

Pasar hotel yang paling terdampak dengan kondisi tersebut adalah Denpasar, dari sebelumnya 4,53 hari menjadi 2,73 hari pada September 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com