Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Ruang Kantor di CBD Jakarta Tumbuh Tipis

Kompas.com - 07/01/2017, 13:29 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rendahnya tambahan pasokan perkantoran di area CBD Jakarta sepanjang 2016 silam berdampak pada minimnya permintaan.

Menurut catatan Colliers International Indonesia okupansi ruang perkantoran mengalami pertumbuhan moderat dengan penyerapan yang lebih kecil dibanding 2015.

Pertumbuhan okupansi hanya terjadi pada gedung perkantoran kelas premium yang menjadi 91 persen atau lebih tinggi dari periode sebelumnya 88,5 persen secara tahunan.

Sedangkan untuk gedung perkantoran kelas A, B, dan C mengalami penurunan rata-rata 3,43 persen.

Data tersebut membuat penurunan rata-rata okupansi seluruh gedung perkantoran di area CBD Jakarta turun 4,6 persen dari 89,4 persen pada kuartal-IV 2015 menjadi 84,8 persen pada kuartal-IV 2016.

Kendati secra tahunan menurun, namun pertumbuhan positif justru terjadi secara kuartalan.

Semua kelas gedung perkantoran baik premium hingga kelas A, B, dan C untuk pertama kalinya mengalami kenaikan okupansi dengan angka rata-rata 2,15 persen.

"Selain bergerak dalam kondisi melambat, kebanyakan transaksi terjadi pada ruang perkantoran dengan luasan kecil di bawah 500 meter persegi pada 2016," kata Senior Associater Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto, di Jakarta, Kamis (5/1/2017).

Sementara itu, untuk transaksi ruang perkantoran dengan luasan lebih besar antara 1.000 hingga 3.000 meter persegi kebanyakan dilakukan oleh perusahaan dari sektor perbankan, asuransi, farmasi, outsourcing, logistik, dan teknologi informasi sebagai generator utama permintaan perkantoran di CBD.

Pada tahun ini, okupansi perkantoran di CBD Jakarta diprediksi akan kembali mengalami penurunan lantaran faktor penyelesaian gedung baru. Namun, penurunan tersebut masih dalam batas aman dan belum mengkhawatirkan.

"Penjadwalan ulang penyelesaian beberapa gedung perkantoran akan menciptakan dampak besar pada perkiraan tingkat okupansi pada 2017. Okupansi diperkirakan menurun meskipun tetap bertahan 80 persen," papar Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com