Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman: Penguasaan Lahan oleh Segelintir Orang Picu Konflik Agraria

Kompas.com - 06/01/2017, 19:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman Republik Indonesia mengungkapkan, penguasaan, dan kepemilikan lahan di Indonesia saat ini dipegang hanya oleh segelintir orang, atau 0,2 persen.

Mereka memonopoli jutaan hektar atau 74 persen luas tanah. Segelintir orang atau pihak tertentu itu termasuk perusahaan-perusahaan besar. Di antaranya, Sinar Mas Group, Asian Agri, dan DSN Group.

"Dengan menguasai lahan jutaan hektar tersebut, semakin menunjukkan bahwa kepemilikan lahan di Indonesia berjalan sangat tidak adil," ujar Anggota Ombudsman Ahmad Alamsyah Saragih, saat jumpa pers peluncuran catatan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), di Jakarta, Kamis (5/1/2017). 

Jika satu pihak memiliki dan menguasai lahan yang demikian luas sekaligus, tambah dia, pengaruhnya sangat besar pada keberlangsungan negara.

Alamsyah menuturkan, siapa pun pemimpin negara atau menteri yang menjabat, punya peluang "dikendalikan" oleh para penguasa lahan besar. Biasanya pemilik lahan ini akan "mengendalikan" pemimpin negara atau menteri terkait melalui kebijakan.

Selain itu, tambah Alamsyah, penguasaan lahan oleh hanya pihak-pihak tertentu ini juga menjadi penyebab terjadinya konflik agraria.

Sebagai lembaga pemerintah yang mengawasi pelayanan publik, Ombudsman RI kerap menerima berbagai macam keluhan, termasuk soal konflik agraria tadi.

Misalnya, saat masyarakat menuntut hak tanah dan berkonflik dengan pemilik lahan besar sampai ke meja pengadilan, bukan tidak mungkin pemilik lahan ini akan menyelesaikannya "secara adat".

Dengan kata lain, pihak-pihak tertentu dibungkam dan konflik tidak tercium lagi.

"Apakah pola ini akan diteruskan? Kalau iya, tiap ada konflik, tiap ada yang lapor, masalahnya tidak akan selesai. Artinya konflik agraria memang di-setting negara karena memang menghendaki konflik," sebut Alamsyah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Cara Memperpanjang Umur Mesin Cuci Anda

Begini Cara Memperpanjang Umur Mesin Cuci Anda

Tips
Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com