Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Keadilan, Pemerintah Bangun Kereta di Papua

Kompas.com - 23/12/2016, 17:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur perkeretapian tengah masif dilakukan oleh pemerintah. Infrastruktur ini dibangun di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Tidak terkecuali bagian paling timur Indonesia, yakni Papua, juga ikut "kecipratan" pembangunan kereta api.

"Keputusan politik harus membangun kereta api itu demi keadilan sosial," ujar Presidium Masyarakat Transportasi Indonesia Soegeng Poernomo saat diskusi Transportation Outlook 2017, di Jakarta, Kamis (22/12/2016).

Menurut dia, sebenarnya kebutuhan kereta api di Papua tidak terlalu mendesak seperti di Jawa dan Sumatera.

Dengan jumlah penduduk yang sangat sedikit, yakni 2,5 juta jiwa, rata-rata setiap kota di Papua hanya didiami 100.000 penduduk.

Oleh sebab itu, Soegeng melihat kereta api di Papua hanya akan menjadi tontonan karena penumpangnya sedikit.

Di sisi lain, ia menambahkan, pembangunan kereta api ini sah-sah saja mengingat Papua sudah menyumbang banyak pendapatan bagi Indonesia secara keseluruhan.

"Namanya juga pemerataan, mereka tertinggal tapi lebih jaya dari kita," kata Soegeng.

Mengutip Antara, kereta api di Papua tepatnya akan dibangun di Papua Barat dan terdiri dari tiga tahap.

Tahap pertama yakni trase Sorong Ayamaru, Manokwari Teluk Bintuni. Jalur Teluk Bintuni-Ayamaru akan dibangun belakangan karena topografi daerah tersebut pegunungan dan relatif sulit.

Secara keseluruhan, panjang trase Manokwari-Sorong mencapai 390 kilometer. Sementara target pembangunan tahap satu dan dua kereta api Papua Barat akan dilaksanakan antara tahun 2015 hingga 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Berita
Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

Ritel
PPK GBK Pertanyakan Alasan Pontjo Sutowo Minta Ganti Rugi Rp 28 Triliun

PPK GBK Pertanyakan Alasan Pontjo Sutowo Minta Ganti Rugi Rp 28 Triliun

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com