Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skema KPR Mikro Berbeda dengan Rumah Swadaya

Kompas.com - 14/11/2016, 22:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam kebijakan dibuat guna memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), salah satu yang akan dibuat adalah kredit pemilikan rumah (KPR) mikro.

Dalam aplikasinya, pemerintah menyatakan KPR mikro ini memiliki sedikit persamaan dengan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS), namun berbeda dari skema pemberian dananya.

"Kalau rumah swadaya kan penyediaannya sekarang itu uangnya dikasih. Artinya uang itu dari sisi pendanaan milik mereka. Kalau KPR mikro ini nggak karena skemanya kan pembiayaan maka mereka mengambil semacam kredit yang nanti dikembalikan untuk digunakan perbaikan rumah atau lainnya," jelas Direktur Perencanaan Pembiayaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko D Heripoerwanto, di Jakarta, pekan lalu.

Dibandingkan dengan BSPS, lanjut Heri, KPR mikro lebih berisiko karena masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang notabene pekerja non-formal memiliki kewajiban mengembalikan uangnya.

Di dalam skema BSPS, Kementerian PUPR memberikan hibah berupa bantuan bahan bangunan dengan nilai variatif guna membantu renovasi rumah tak layak huni (RTLH).

Baca: Menilik Skema Ideal dan Manfaat Bantuan Perumahan Swadaya

"Sedangkan KPR mikro risikonya selain harus jadi juga harus punya kemampuan untuk mengembalikan. Makanya yang harus diatur nanti di dalam peraturan menteri (permen) itu target kelompoknya agar tak tercampur dengan penerima rumah swadaya selama ini," tambah Heri.

Adapun target dari KPR mikro ini adalah mereka yang tidak memiliki penghasilan tetap dan akses ke perbankan atau tidak bankable  misalnya, pedagang kaki lima, nelayan, petani, dan lain-lain.

Jika tidak begitu, nantinya akan timbul perselisihan antara MBR yang mendapat bantuan BSPS dengan MBR yang mendapat KPR mikro. Menurut Heri, masyarakat belum cukup dewasa untuk mengerti tentang hal tersebut.

"Kita tidak bisa suatu saat nanti misalkan di desa yang sama, kecamatan sama, orang berkelahi karena yang satu dapat bantuan hibah dari rumah swadaya dan satunya harus mengembalikan," tandas Heri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com