JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung rencana pembangunan 100.000 homestay atau rumah wisata di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) hingga 2019 nanti.
Seperti diketahui bahwa Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mencanangkan hal tersebut setelah menetapkan 10 destinasi wisata prioritas dari 25 yang ada.
"Tentunya kami mendukung pembangunan 100 ribu homestay dan saat ini kami akan mempelajari apakah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bisa dilibatkan untuk pembangunan rumah tersebut atau tidak," kata Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Rido Matari Ichwan, dalam jumpa media di Jakarta, Jumat (28/10/2016).
Adapun pembangunan rumah wisata ini menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya memiliki peran penting dalam meningkatkan wisatawan domestik dan mancanegara.
Selain itu, pengembangan 10 KSPN juga diharapkan mampu merealisasikan target 20 juta wisatawan pada 2019 mendatang.
Baca: Bidik 20 Juta Wisman, Akses 10 Kawasan Khusus Siap Dikembangkan
Di samping masalah pembiayaannya, Kementerian PUPR akan mencoba membangun rumah percontohan untuk homestay tersebut di 10 KSPN yang sudah ditetapkan.
"Sayembara rumah wisata yang diselenggarakan Kemenpar merupakan modal dasar untuk membangun homestay dan kami akan memperkuatnya dengan pembangunan rumah contoh," tambah Rido.
Dalam Sayembara Desain Rumah Wisata Nusantara 2016 bagi para arsitek tersebut, Kemenpar telah menentukan 30 desain yang akan diterapkan di 10 destinasi prioritas, yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.