Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibanding Negara Lain, Indonesia Paling Ketinggalan soal Tabungan Perumahan

Kompas.com - 27/10/2016, 16:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan kebutuhan perumahan di Indonesia yang tinggi, pemerintah mencari berbagai inovasi baik dari segi pembiayaan maupun dari segi pendanaan.

Dari segi pembiayaan, kebijakan yang baru diresmikan legislatif melalui undang-undang adalah Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Meski UU ini baru diketok 8 bulan lalu, pembahasan soal Tapera sudah jauh lebih lama dibicarakan.

Pasalnya, di negara-negara tetangga, skema pembiayaan yang sama sudah diterapkan berpuluh-puluh tahun lalu.

"Kalau kita bandingkan dengan negara lain, Indonesia jauh tertinggal. Singapura sudah punya dari tahun 1950, China 1990-an, Filipina juga 1990-an," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Maurin Sitorus, di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Kamis (27/10/2016).

Meski demikian, kata Maurin, lebih baik tertinggal dalam menerapkan Tapera daripada tidak sama sekali.

Tapera sangat membantu dalam pembiayaan perumahan. Selama ini, perumahan menjadi salah satu indikator utama kemajuan bangsa.

Jika melihat suatu negara dengan banyak daerah kumuh, seringkali negara tersebut dinilai belum maju.

Begitu juga sebaliknya, jika suatu negara tidak ada atau sangat sedikit daerah kumuhnya, negara tersebut dinilai sudah maju.

Adapun dari sisi pendanan, pemerintah menginterbensi melalui alokasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Pemeritah juga memberikan dana untuk membangun rumah susun, rumah nelayan, rumah perbatasan rumah sosial dan sebagainya," tutur Maurin.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga mengalokasikan pembiayaan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Dari sejumlah inovasi tersebut, Maurin berharap adanya keterlibatan dari banyak pihak, misalnya melalui iuran Tapera. Jika pemerintah sendiri yang menangani perumahan, tidak akan selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UPDATE Capaian Pendaftaran Tanah, 113,8 Juta Bidang Terdaftar

UPDATE Capaian Pendaftaran Tanah, 113,8 Juta Bidang Terdaftar

Berita
[POPULER PROPERTI] Kementerian PUPR Ogah Komentar soal Perubahan Konstruksi Jalan MBZ

[POPULER PROPERTI] Kementerian PUPR Ogah Komentar soal Perubahan Konstruksi Jalan MBZ

Berita
Simak, Langkah-langkah Mengajukan KPR FLPP di Aplikasi SiKasep

Simak, Langkah-langkah Mengajukan KPR FLPP di Aplikasi SiKasep

Berita
Apartemen Berkonsep TOD di Stasiun Bogor Mulai Dibangun

Apartemen Berkonsep TOD di Stasiun Bogor Mulai Dibangun

Apartemen
Serah Terima Kunci, Rukan Hana Business Square Harvest City Diminati Anak Muda yang Bidik Captive Market Tinggi

Serah Terima Kunci, Rukan Hana Business Square Harvest City Diminati Anak Muda yang Bidik Captive Market Tinggi

Hunian
 Jangan Salah Paham, Ini Bedanya Underpass, Overpass dan Flyover

Jangan Salah Paham, Ini Bedanya Underpass, Overpass dan Flyover

Konstruksi
Gugatan Pontjo Sutowo soal Hotel Sultan Ditolak, AHY: Aset Negara Harus Diselamatkan

Gugatan Pontjo Sutowo soal Hotel Sultan Ditolak, AHY: Aset Negara Harus Diselamatkan

Berita
Pusat Data Nasional Diretas, Sertifikat Elektronik Aman?

Pusat Data Nasional Diretas, Sertifikat Elektronik Aman?

Berita
Medan Dapat Kucuran Rp 1,8 Triliun buat Bangun Depo dan Perbaiki Koridor BRT

Medan Dapat Kucuran Rp 1,8 Triliun buat Bangun Depo dan Perbaiki Koridor BRT

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Bisnis Ruko di Cileungsi Menggeliat, Diminati Anak Muda yang Mau Buka Usaha

Bisnis Ruko di Cileungsi Menggeliat, Diminati Anak Muda yang Mau Buka Usaha

Berita
Jika UU Tak Dicabut, Pemerintah Pastikan Tapera Jalan 2027

Jika UU Tak Dicabut, Pemerintah Pastikan Tapera Jalan 2027

Berita
Tiga Area yang Paling Rentan Kotor di Rumah, Mana Saja?

Tiga Area yang Paling Rentan Kotor di Rumah, Mana Saja?

Tips
Gubernur Kalteng Curhat soal Pengusaha Sawit, AHY: Valid

Gubernur Kalteng Curhat soal Pengusaha Sawit, AHY: Valid

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com