Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos TPAK 2015, Gedung Terjangkung di Indonesia Seharusnya Sudah Dibangun

Kompas.com - 21/09/2016, 07:39 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Signature Tower Jakarta disebut-sebut akan menjadi gedung tertinggi di Indonesia.

Namun, sejak 2012, realisasi konstruksinya selalu mundur. Hingga kabar terakhir pada 2015, rancangan gedung ini baru lolos sidang Tim Penasihat Arsitektur Kota (TPAK).

Meski demikian, tetap saja sampai saat ini belum ada pencanangan yang dilakukan.

Menurut Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta, tahapan setelah TPAK adalah uji atau sidang di Tim Penasehat Konstruksi Bangunan (TPKB) dan Tim Penasehat Instalasi Bangunan (TPIB).

"Setelah itu bisa dapat IP (Izin Pendahuluan) Pondasi, IP Struktur lalu IMB (Izin Mendirikan Bangunan)," ujar Davy kepada Kompas.com, Selasa (20/9/2016).

Ia mengatakan, lamanya proses perizinan dari TPAK sampai IMB ini memang tidak bisa diprediksi.

Hal tersebut tergantung pada kualitas perencanaan gedung yang akan dibangun. Namun idealnya, IP Pondasi memakan waktu 2 bulan ditambah IP Struktur 1,5 bulan.

Setelah ada IP Pondasi, kontraktor sudah bisa mengerjakan pondasi di lapangan.

"Setelah ada hasil uji tiang yang dilaporkan, baru bisa minta IMB," jelas Davy.

Signature Tower Jakarta merupakan properti multifungsi yang dikembangkan PT Grahamas Adisentosa (Artha Graha Group) dan dirancang Smallwood, Reynolds, Stewart, Stewart and Associates Inc. (SRSSA).

Ketinggiannya menjulang 638 meter dan mencakup 111 lantai. Di dalam bangunan ini, akan terdapat apartemen, perkantoran, hotel, dan juga pusat belanja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com