Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tua Jakarta Tidak Ramah Bagi Pengunjung

Kompas.com - 22/03/2016, 11:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia memiliki 17.000 arsitek, yang terdaftar melalui Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Para arsitek mempunyai peran penting dalam merevitalisasi kota-kota tua di seluruh Indonesia.

Mereka menemukan bahwa hingga saat ini, masih banyak potensi kejahatan yang mengintai di tempat-tempat publik seperti Kota Tua, Jakarta Barat, misalnya. Padahal, Kota Tua merupakan kawasan dengan bangunan-bangunan konservasi yang berpotensi menjadi destinasi wisata.

"Saya memimpikan Kota Tua ini bisa dijalani atau dijelajahi oleh anak perempuan 14 tahun naik sepeda. Ide sederhana yang konsekuensinya tidak sederhana," ujar Ketua IAI Ahmad Djuhara di Kota Tua, Kamis (17/3/2016).

Ia menuturkan, menghidupkan ekonomi kreatif Kota Tua harus dilakukan. Beberapa contoh di dunia, misalnya Rotterdam, dulu memiliki kawasan pelabuhan yang mati. Saat itu, mahasiswa diterjunkan ke kawasan tersebut dan diminta untuk mengembangkannya.

Menurut Djuhara, hal ini merupakan keputusan yang tepat, karena mahasiswa dikenal sebagai salah satu elemen masyarakat yang kreatif dan tahan banting.

Menerjunkan mahasiswa di Kota Tua juga bisa dilakukan karena akan membuat lingkungan lebih baik. Djuhara mendengar wacana bahwa mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) akan diminta untuk mengembangkan lingkungan Kota Tua.

Namun, ia tidak tahu apakah hal ini sudah dilakukan, karena hingga saat ini, Kota Tua masih tidak ramah bagi pengunjung.

"Menyebrang walaupun sudah di zebra cross saja masih hampir tertabrak. Klakson mobil di sini buas-buas banget," jelas Djuhara.

Padahal, kata dia, Kota Tua memiliki potensi tinggi dari segi ekonomi jika arsitek mampu memanfaatkannya. Arsitek bisa merancang titik-titik "akupunktur" kecil yang kemudian diusahakan bersama-sama sehingga Kota Tua lebih berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com