Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Handuk Tak Cepat Rusak, Hindari Enam Kesalahan

Kompas.com - 20/09/2015, 00:02 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Semua orang rentan melakukan kesalahan saat mencuci pakaian. Meski demikian, ada beberapa kesalahan yang sebaiknya bisa dihindari terutama saat mencuci handuk.

Harga handuk tidak murah, sehingga Anda akan perlu memerhatikan secara ekstra saat mencuci dan mengeringkannya. Kabar bagusnya, handuk bisa bertahan sampai 10 tahun jika Anda merawatnya dengan benar. 

Berikut adalah beberapa kesalahan mencuci handuk yang bisa Anda hindari:

1. Menggunakan pelembut kain

Hal ini akan mengurangi kemampuan handuk untuk menyerap air atau mengeringkan tubuh setelah mandi. Dengan begitu, residu akan terkunci di dalamnya dan membuat handuk Anda berbau jamur.

2. Tidak menggantung sampai kering

Handuk yang lembab dan langsung dilipat sama saja dengan menunggu jamur datang. Setelah mencuci handuk, tempatkan mereka pada pengering. Setelah pengeringan tubuh Anda, gantung di ruangan yang berventilasi baik.

3. Menggunakannya untuk melepas riasan

Riasan meninggalkan noda pada kain dan seringnya tidak bisa dihilangkan. Gunakan lap atau tisu wajah sebagai gantinya.

4. Menggunakan terlalu banyak deterjen

Terlalu banyak deterjen bisa membuat handuk kaku. Kurangi pemakaian deterjen dari yang biasa Anda lakukan untuk beban cucian biasa, atau pertimbangkan deterjen lembut seperti deterjen bayi.

5. Tidak mengguncang handuk setelah mencuci

Di mesin cuci kecil, handuk besar mengumpulkan semuanya, mulai dari air, kotoran dari pakaian lain, dan deterjen. Jadi, guncang handuk saat setelah pencucian dan sebelum pengeringan di dalam mesin.

6. Membersihkan dengan pemutih

Hindari menggunakan deterjen dengan pemutih saat mencuci handuk Anda, karena dapat mencerahkan warna atau meninggalkan bintik noda. Gunakan deterjen biasa atau deterjen lembut. Jangan lupa, Anda perlu mencuci handuk Anda lebih sering yakni sekitar 3-4 kali pemakaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com