Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dekat Sutet, Rumah Rp 300 Jutaan di Depok Tetap Ludes Terjual

Kompas.com - 14/09/2015, 11:46 WIB
Latief

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Dekat dengan tiang Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) ternyata tak mempengaruhi orang untuk membeli rumah. Harga rumah di kawasan penyangga Jakarta kini semakin tak terjangkau.

"Kalau di bawah sutet persis memang tidak boleh, karena ada batas sempadannya. Kalau di sini, jarak sempadan antara bangunan rumah dan sutet itu lebih dari 20 meter meter. Jadi, masih melebihi batas yang disyaratkan pemerintah, yaitu 15 meter, sehingga aman untuk penghuni," ujar Bayu Setiawan, Managing Director Diamond Land Developtment, usai peluncuran klaster baru 'Cordova Residence' di Cilodong, Depok, Minggu (13/9/2015).

Demi alasan keamanan, pemerintah melalui Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/MPE/1992 memang telah mengatur syarat pembangunan Sutet, yaitu agar jarak minimum titik tertinggi bangunan terhadap titik terendah kawat penghantar Sutet 500 kV harus memenuhi ketentuan berlaku. Salah satu aturan tersebut berbunyi jarak minimum titik tertinggi bangunan tidak tahan api terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 15 meter.

Bayu mengakui, pembeli sangat mempertanyakan hal tersebut. Setelah dijelaskan, ternyata keberadaan tiang listrik bertegangan tinggi itu tidak mempengaruhi kenginan konsumen untuk membeli. Terbukti, sejak dilansir Agustus lalu, sebanyak 80 unit tahap satu dan dua sudah habis terjual. Harga per unit di perumahan tersebut dibanderol Rp 200 hingga Rp 300 juta.

"Untuk tahap pertama dan kedua memang hanya 80 unit, tapi untuk tahap ketiga kami akan sudah menyiapkan rencana hingga 144 unit," kata Bayu.

Seluas 11 hektar dari 21 hektar dari luas total pengembangan, Diamond menggelontorkan dana investasi hingga Rp 300 miliar untuk proyek ini. Rencana besarnya, lanjut Bayu, kurang lebih akan ada 1.180 unit hunian, termasuk di dalamnya area komersial dalam bentuk ruko dan gerai kuliner.

"Tapi, melihat pengalaman di tahap satu dan dua, harga untuk tahap ketiga sudah masuk angka Rp 400 jutaan. Yang disudut bahkan sudah Rp 500 juta. Kami optimistis, karena setahun itu kenaikan harga rumah di Depok sudah 20 persen. Tapi, kami tak mau jauh ke atas menawarkan harganya," kata Adam. 

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Cipta Maju Properti atau lebih dikenal dengan Diamond Land Developtment membangun kawasan hunian baru Cordova Residence di Cilodong, Depok, Jawa Barat, Dengan mematok harga hunian Rp 200 sampai Rp 300 juta pada proyek tahap pertama dan kedua hunian tersebut, Diamond Land berani menawarkan konsep hunian dua dan tiga lantai.

Achmad Rizal, Business Development Director Diamon Land, mengakui bahwa ceruk bisnis properti di kawasan Depok, khususnya hunian untuk kalangan menengah bawah, masih tetap mendulang pasar menarik di tengah kelesuan ekonomi. Strategi meraup pasar di segmen ini makin variatif, bukan cuma soal harga yang murah.

"Strateginya, kami tawarkan rumah bukan lagi satu lantai, tapi persiapan untuk dua dan tiga lantai ke depannya bagi penghuni. Di sini rumah satu lantai bisa dikembangkan jadi tiga lantai. Daripada ambil high rise di tengah kota yang ukurannya kecil, buat apa," kata Achmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau