Rudy mengatakan, sejak diluncurkan, tidak sampai satu tahun, menara Athena sudah masuk tahap tutup atap. Selain itu, sejak dipasarkan 2014, unit di menara Athena sudah terjual sebanyak 70 persen dari total 450 unit. Menurut dia, di saat ekonomi sedang lesu, apartemen ini memberikan solusi karena harganya cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp 500 juta.
Segmentasi apartemen ini, adalah para pekerja stasiun televisi di Jakarta Barat. Berdasarkan penjualan menara-menara sebelumnya, yaitu Everest dan Mount Blanc, sebanyak 95 persen unit sudah terisi. Hal ini, sebut Rudy, sangat baik untuk iklim investasi. Pasalnya, apartemen akan ramai dan harga terus naik.
Banyak dari para investor yang kemudian beralih menjadi end user atau pengguna akhir karena lokasi apartemen tersebut dinilai strategis. Lokasi Belmont sendiri dekat dengan ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) W2 dan segitiga pusat bisnis Jakarta Barat. Selain dekat dengan perkantoran, di sekitar lokasi apartemen juga terdapat fasilitas pendukung antara lain sekolah dan rumah sakit.
Menara Athena dibangun di atas lahan 1 hektar, tepatnya di Jalan Lapangan Bola Meruya Ilir, Jakarta Barat. Terdiri atas 21 lantai dengan varian tipe studio seluas 17,9 meter persegi, satu kamar tidur 28,8 meter persegi, satu kamar tidur 26,95 meter persegi, dua kamar tidur 37,61 meter persegi, dua kamar tidur 35,17 meter persegi, dan tiga kamar tidur 55,37 meter persegi. Harganya dibanderol mulai dari Rp 600 juta hingga Rp 1,9 miliar.
Jakarta Barat merupakan area bertumbuh untuk bangunan apartemen dengan ketinggian lebih dari lima lantai. Hal tersebut dibuktikan dengan kemunculan beberapa proyek baru dalam tiga tahun terakhir, antara lain di area sekitar Puri Indah dan Jakarta Outer Ring Road (JORR) W2.
Dua proyek baru sedang dikembangkan yakni, Sycamore Suites dan Citra Living Apartments, sementara Green Sedayu dan West Vista berdiri dekat dengan JORR W1. Sedangkan di Meruya Ilir, selain Belmont Residence, terdapat Maqna Residence sebanyak 312 unit.