Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini "Drone" Bisa Digunakan Membangun Properti

Kompas.com - 06/03/2015, 07:00 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

Sumber Dezeen

KOMPAS.com - Wahana terbang tanpa awak (drone) tak hanya dapat digunakan untuk kepentingan fotografi, dan keamanan, melainkan juga dapat membantu pekerjaan konstruksi sebuah proyek properti.

Pada tahun 2012, perusahaan arsitektur asal Swiss, Gramazio Kohler Architects dan perusahaan robotik Raffaello D’Andrea berkolaborasi dengan ETH Zürich menciptakan program satu armada drone yang mampu mengangkat dan menumpuk ribuan batu bata polystrene di FRAC Centre, Orleans, Perancis.

"Proyek ini disebut Flight Assembled Architecture. Dalam proyek ini untuk pertama kalinya kami telah memiliki mesin terbang yang dapat membangun struktur terdiferensiasi dari 1.500 elemen. Hal tersebut menghasilkan menara setinggi enam meter," ujar arsitek dan peneliti Ammar Mirjan, yang ikut bergabung dalam Departemen Riset Gramazio Kohler Architects di ETH Zürich.

Meski batu bata harus dibuat dari bahan polystrene agar cukup ringan untuk diangkut oleh mesin, Mirjan merekomendasikan drone mampu digunakan untuk membangun gedung yang sebenarnya di masa depan.

"Hal ini menunjukkan bahwa, di satu sisi, mesin ini dapat berkolaborasi untuk membangun struktur. Sedangkan di sisi lain, drone akan dapat bekerja pada skala pembangunan," lanjut Mirjan.

Menurut Mirjan, drone dapat diprogram seperti lengan robot industri. Namun, keleluasaan pergerakan besar mereka menandakan bahwa drone dapat digunakan untuk membangun struktur yang lebih tinggi dan kompleks.

"Mesin terbang hanya efektor akhir, tangan dalam ruang tiga dimensi. Mereka beroperasi sesuai dengan petunjuk yang telah kami kirimkan kepada mereka," jelas Mirjan.

Mirjan ingin menunjukkan bahwa menggunakan drone untuk membangun gedung di masa depan dapat membantu proses konstruksi lebih efisien. Pasalnya, pemodelan suatu proyek arsitektur memakan waktu yang cukup lama. Biasanya, waktu terlama dihabiskan saat pemodelan tiga dimensi.

"Ini memalukan bahwa kita kehilangan semua informasi spasial yang dimiliki dalam model tiga dimensi. Saya pikir robot memungkinkan kita untuk menggabungkan keduanya (model dua dimensi dan tiga dimensi) secara bersamaan. Ini bisa menjadi sebuah manfaat dalam rantai seluruh proses," tandas Mirjan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com