Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2014, Intiland Bukukan Penjualan Rp 2,54 Triliun

Kompas.com - 14/01/2015, 00:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Intiland Development Tbk meraup pendapatan penjualan (marketing sales) senilai Rp 2,54 triliun sepanjang tahun 2014.

Segmen pengembangan superblok dan kawasan terpadu menjadi kontributor terbesar sekitar 47 persen atau Rp 1,2 triliun. Diikuti segmen pengembangan residensial, apartemen dan perumahan, sebesar Rp 909 miliar atau 36 persen.

Sementara segmen pengembangan kawasan industri memberikan kontribusi sebanyak Rp 257 miliar atau 10 persen, dan segmen properti investasi menyumbang Rp 178 miliar atau 7 persen.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk., Archied Noto Pradono mengakui tantangan yang dihadapi industri properti pada 2014, cukup berat. Selain kondisi perekonomian kurang mendukung dan pasar properti yang cenderung melemah, juga aktivitas politik.

"Kendati demikian, Intiland berhasil mengeksekusi sejumlah strategi kunci untuk mempertahankan kinerja usaha. Salah satu fokus utama yang dilakukan adalah mengembangkan proyek-proyek skala besar dan jangka panjang disertai dengan penerapan konsep pemasaran yang tepat," ujar Archied dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (13/1/2015).

Dia mengungkapkan, proyek pengembangan kawasan perkantoran terpadu South Quarter di koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan, tercatat menyumbang penjualan terbesar dengan nilai Rp 609 miliar atau 24 persen. Berikutnya berasal dari Aeropolis, pengembangan proyek kawasan terpadu di dekat bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, senilai Rp 369 miliar atau 14,5 persen.

Selain dua proyek tersebut, beberapa proyek lainnya juga mencatat penjualan signifikan. Di antaranya Regatta, apartemen ikonik di Pantai Mutiara, Jakarta Utara yang memberikan kontribusi Rp 294 miliar atau 12 persen, dan Kawasan Industri Ngoro Industrial Park di Mojokerto mencatat penjualan Rp 257 miliar atau 10 persen.

Kemudian, pengembangan kawasan perumahan di Jakarta Selatan, Serenia Hills tercatat memberikan kontribusi Rp 216 miliar atau 9 persen.

Ditinjau berdasarkan tipe pengembangan, pendapatan dari pengembangan (development income) masih mendominasi penjualan marketing yakni Rp2,36 triliun atau 93 persen. Sisanya sebesar tujuh persen atau Rp 178 miliar diperoleh perseroan dari pendapatan berkelanjutan (recurring income).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Hunian
Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Berita
Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com