Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mercure Ramaikan Persaingan Hotel di Bandung

Kompas.com - 01/12/2014, 15:18 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Jaringan hotel internasional, Accor Group, menambah portofolio hotelnya dengan membuka Mercure Bandung Setiabudi pada Sabtu (29/11/2014). Hotel baru ini dirancang sebanyak 205 kamar dengan langgam desain modern yang dikombinasikan dengan nilai tradisional Jawa Barat.

Kehadiran hotel ini menambah ramai persaingan di bisnis akomodasi Bandung. Hingga saat ini, menurut data PHRI Jawa Barat, terdapat 428 hotel dengan lebih dari 21.000 kamar.

Mercure Bandung Setiabudi sendiri berlokasi di Jalan Setiabudi, sebuah kawasan bisnis di pusat kota Bandung yang juga dikelilingi tempat wisata, kuliner dan gerai perbelanjaan. Hotel ini berjarak 30 menit berkendara dari BandarUdara Husein Sastranegara, wisata gunung Tangkuban Perahu, sumber mata air panas Ciater dan daerah sejuk di sekitar Lembang.

Chief Operating Officer Accor Malaysia, Indonesia, dan Singapura, Gerard Guillouet, mengatakan, Bandung merupakan salah satu tujuan wisata populer untuk pelancong domestik dan internasional.

"Dengan dibukanya Mercure Bandung Setiabudi, akan melengkapi portofolio hotel Accor kelas midscale di ibukota Jawa Barat ini. Ke depan, kami juga akan menghadirkan hotel kelas upscale lainnya dalam waktu dekat," ujar Gerard.

Kehadiran Mercure Bandung Setiabudi menggenapi hotel Accor sebelumnya, yakni Novotel Bandung sebanyak 156 kamar, ibis Styles Bandung Braga dengan 193 kamar dan ibis Bandung Trans Studio sebanyak 606 kamar.

Menurt Gerard, pasar perhotelan di Bandung dan Jawa Barat umumnya cukup potensial. Hal ini terbukti dari catatan tingkat penghunian kamar (TPK) yang terus merangkak naik. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan TPK hotel pada September 2014 mencapai 42,52 persen atau naik 0,78 poin dibandingkan dengan Agustus 2014 sebesar 41,74 persen.

Namun begitu, angka tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata pada September 2013 sebesar 43,19 persen. Kenaikan TPK rata-rata itu dipicu oleh naiknya TPK hotel non bintang sebesar 1,08 poin dari 34,50 persen pada Agustus menjadi 35,58 persen pada September. Dalam kategori ini, TPK tertinggi dicapai oleh hotel dalam kategori kelompok kamar 10-24, sebesar 37,13 persen dan terendah pada kelompok kamar lebih dari 100, sebesar 18,27 persen.

Sementara itu, TPK hotel bintang justru berada pada posisi 47,10 persen. TKP tertinggi dicapai oleh hotel bintang lima sebesar 59,48 persen dan terendah dicapai oleh hotel bintang dua sebesar 42,10 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Berita
[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com