Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shangri-La, Rumah Pewaris Raja Tembakau AS Bernuansa Islami

Kompas.com - 08/10/2014, 17:39 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Pewaris raja tembakau Amerika, Doris Duke, jatuh cinta dengan seni budaya Islam saat ia berbulan madu ke Timur Tengah dan Asia pada 1935.

Ia pun memesan kamar tidur dan kamar mandi dengan desain yang terinspirasi Taj Mahal, makam di India yang dibangun pada abad ke-17 untuk istri kesayangannya.

Tempat tinggal pribadi yang dipenuhi marmer dan kaca ini akan dibuka pertama kalinya ke publik minggu ini di Hawaii, setelah menjalani perbaikan dan restorasi yang panjang.

Duke, yang meninggal pada 1993, tidak pernah menjelaskan hal yang mendesaknya membangun rumah di pinggir pantai Honolulu dengan elemen arsitektur Suriah dan India, serta dengan koleksi keramik Persia abad ke 13.

Deborah Pope, direktur eksekutif rumah yang telah berfungsi sebagai museum seni Islam sejak 2002, itu mengatakan Duke tertarik pada budaya berbeda dari masyarakat elit Pantai Timur. Dia juga menyukai keindahan.

"Menurut saya, dia adalah seorang estetikus," ujar Pope yang tengah duduk di atas sofa kamar tidur Duke.

Kamar tidur terletak di ujung lorong terbuka yang membentang dari halaman utama rumah Duke. Rumah ini dinamakan Shangri La. Sebuah pintu berlubang dengan marmer dibuat oleh pengrajin India, terbuka ke ruangan berlapis ubin.

Hal yang paling mencolok, mungkin terdapat di kamar mandi dengan lantai marmer yang bertahtakan batu-batu berharga. Batu-batu ini ditata membentuk bunga tulip, anemone dan bunga lainnya.

Sebagian besar sisa rumah 14.000 kaki persegi, termasuk grand foyer dan ruang tamu, dibuka untuk umum dan para ilmuwan selama lebih dari satu dekade. Tetapi, kamar tidur dan kamar mandi, bernama Mughal Suite ditutup karena atapnya tengah diperbaiki.

Professor University of California, Sugata Ray mengatakan, kamar mandi adalah tempat yang penting bagi pelajar untuk mempelajari kebangkitan awal abad 20 melalui seni dan teknik Mughal.

Anting-anting dan kalung abad ke-18 dipamerkan pada suite ini, unik karena sedikit sekali orang-orang pada zaman Duke membeli dan mengawetkan hal-hal seperti ini.

"Ini memberikan rasa keragaman seni Islam. Ini bukan sekadar karya besar tetapi juga tentang obyek keseharian elit Mughal mengoleksi perhiasan, tekstil dan benda-benda yang sangat tidak fashionable pada 1930an," kata Ray, yang mempelajari secara khusus seni islam di Asia Tenggara.

Ray mencatat, Duke kemudian mulai membeli karya, seperti sepotong genteng Persia abad ke-13 yang disebut mihrab. Hal inilah yang membuat Ray melihat rumah Duke menjadi pusat studi seni Islam.

Duke memesan Mughal Suite di India saat ia berbulan madu pada bulan ke 10 pernikahannya. Ia awalnya membayangkan suite ini sebagai bagian dari rumah ibu mertuanya di Palm Beach, Florida. Namun, ia memutuskan untuk membangun tempat sendiri di Hawaii setelah mengunjungi beberapa pulau dalam perjalanan pulang.

Pope mengatakan, dia ingin ruang untuk mengabadikan momen ketika Duke, yang masih berumur 22 tahun, memiliki pengalaman yang mendalam di India saat bepergian ke luar AS dan Eropa untuk pertama kalinya. Tim kurator Shangri-La berkonsultasi untuk mengembalikan ruangan tampak seperti pertama kali dibangun.

"Menurut saya, ada sesuatu yang mampu menunjukkan alasan mengapa wanita ini jatuh cinta dengan dunia Islam pada usia dini dan melakukan proyek tersebut," kata Pope.

Duke meninggal pada usia 80 di Los Angeles. Dia mendirikan doris Duke Foundation for Islamic Art di surat wasiatnya. Ia juga menetapkan bahwa rumahnya terbuka untuk umum dan pelajar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Berita
Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Berita
Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com