Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau "Mengunduh" Rumah Anda Sendiri?

Kompas.com - 19/09/2014, 15:25 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Sumber Dailymail
KOMPAS.com - Perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Digitalisasi mulai menjalar di segala aspek kehidupan. Bahkan, kini kita bisa "mengunduh" rumah yang kita inginkan dan membangunnya hanya dalam waktu sekejap.

Inggris merupakan salah satu negara yang mengalami krisis di bidang perumahan. Karena itu, sebuah perusaahaan di sana yakni, wikihouse.cc memberikan sebuah desain D.I.Y (Do It Yourself) yang bisa diunduh dari internet untuk membangun sebuah rumah satu kamar maupun dua kamar.

Para perancang di balik proyek tersebut mengatakan, tujuan mereka membangun D.I.Y adalah untuk memungkinkan setiap orang merancang, mengunduh, dan mencetak rumah terjangkau, tahan cuaca, dan dengan komponen-komponen yang dapat dirakit dengan 'keterampilan atau pelatihan secara minimal'.

Rumah dari Wikihouse.cc itu tidak memerlukan baut untuk membangunnya, melainkan hanya sekrup, staples, wedges, dan steker. Bahkan, palu yang digunakan pun 'dicetak' dan dipotong bersamaan dengan potongan untuk rumah.

www.buildingcentre.co.uk Rumah dari Wikihouse.cc itu tidak memerlukan baut untuk membangunnya, melainkan hanya sekrup, staples, wedges, dan steker. Bahkan, palu yang digunakan pun 'dicetak' dan dipotong bersamaan dengan potongan untuk rumah.
Lewat situs tersebut, para pembangun bisa mendapatkan cetak biru dan desain yang tersedia dengan cara mengunduhnya secara gratis dari internet. Kemudian, para pembangun bisa mendapatkan semua potongan bentuk rumah yang ingin diproduksi menggunakan pencetakan 3D.

Sebagai contoh, sebuah rumah seluas 68 meter persegi dengan dua kamar telah dibangun dan dipamerkan di London Utara. Pembangunan rumah itu memakan waktu delapan hari dengan bantuan 20 orang relawan. Tetapi perancang rumah itu menambahkan jika membangun rumah satu kamar hanya akan menghabiskan waktu satu hari saja.

Rumah bernama WikiHouse v4.0 itu dibangun berbahan plywood atau kayu lapis yang spesial dipotong di sebuah mesin pencetak 3D. Rumah tersebut juga menjadi hunian dua kamar pertama yang dipotong secara digital dan dibangun menggunakan teknologi sumber terbuka.

Asisten perancang dan manajer proyek WikiHouse, Alastair Parvin mengatakan bahwa krisis perumahan merupakan inspirasi terbesar dari rancangannya ini.

"Apa yang kita coba sekarang adalah menghangatkan imajinasi orang-orang tentang bagaimana teknologi mampu membuat orang membangun rumah terjangkau miliknya sendiri tanpa harus memiliki kemampuan konstruksi konvesional," kata Parvin.

Ia pun menambahkan, jika sekarang manusia sedang menuju masa depan dimana pabrik akan berada di mana-mana dan setiap orang akan mampu merancang rumah milik mereka sendiri.

Meski pembangun bisa mengunduh dan merancang rumahnya sendiri, mereka tetap memerlukan izin perencanaan sebelum membangun rumah baru mereka.

Diperkirakan harus ada 42.000 rumah baru di London setiap tahunnya untuk bisa memenuhi permintaan. WikiHouse v4.0 ini dibangun lewat kolaborasi antara ARUP engineers, the Building Centre, dan designers Studio 00. Saat ini, WikiHouse v4.0 tengah dipamerkan kepada publik di Store Street, Bloomsbury sebagai bagian dari London Design Festival dan akan diumumkan secara resmi pada Sabtu ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com