Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AC Memang Menyejukkan, tetapi Bikin Panas Kota!

Kompas.com - 16/06/2014, 15:37 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com — Satu fakta mengejutkan muncul dari penggunaan pendingin udara atau disebut air conditioner (AC). Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Geophysical Research: Atmospheres, seperti dikutip dalam Fastcoexist.com menunjukkan, kelebihan panas dari AC bisa meningkatkan suhu di luar ruangan lebih dari 1 derajat celsius pada malam hari. Ironisnya, semakin panas udara di luar, semakin ingin pula masyarakat menggunakan AC.

Para peneliti membuat simulasi efek kelebihan panas dalam empat skenario berbeda di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Dalam penelitian tersebut ditemukan, jika semua ruang di dalam kota menggunakan pendingin udara, maka suhu udara di luar ruangan bisa meningkat sampai 1,5 derajat celsius.

Salah satu penulis, yang juga ahli matematika dari Arizona State University, Alex Mahalov, mengungkapkan kepada KAET TV bahwa meningkatnya panas di luar ruangan bisa juga "diterjemahkan" dalam uang.

"Satu atau dua derajat sangat berarti. Pada bulan Juli, rata-rata temperatur lebih tinggi satu derajat dan tagihan saya meningkat 30 dollar AS. Sekarang, jika terdapat satu juta rumah tangga di Arizona, dikalikan 30, maka 30 juta dollar AS per bulan," ujarnya.

Sementara itu, peneliti pascadoktoral Francisco Salamanca juga menjelaskan bahwa kelebihan panas dari pendingin udara memperburuk "efek panas pulau" (heat island effect). Satu kota yang sangat padat mengalami temperatur lebih tinggi daripada daerah pinggir kota.

Menurut dia, "efek panas pulau" saja sudah meningkatkan suhu sebanyak 12 derajat celsius. Pendingin-pendingin udara bisa meningkatkan 2 derajat celsius.

Namun, Mahalov dan Salamanca masih memberikan harapan bagi penduduk kota. Keduanya mengungkapkan bahwa kelebihan energi yang membuat kota lebih panas bisa ditangkap dan digunakan untuk kebutuhan lain. Energi terbuang dari unit pendingin udara, misalnya, bisa digunakan untuk memanaskan air atau bahkan memasak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau