Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Lahan Picu Harga Properti Selangit!

Kompas.com - 23/09/2013, 11:04 WIB
Tabita Diela,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pesatnya pembangunan fisik sektor properti di Kota Depok, menimbulkan beberapa konsekuensi. Di antaranya adalah pertumbuhan harga lahan dengan persentase signifikan. Sesuai hukum properti universal, kenaikan harga lahan ini, akan memicu meningkatnya harga properti.

Menurut praktisi penjual lahan tradisional, Yudi, di titik-titik tertentu Kota Depok, harga lahan sekarang melesat berkali-kali lipat ketimbang tiga tahun lalu. Ia menjelaskan, Jl Raya Margonda mengalami pertumbuhan paling tinggi, disusul kemudian wilayah lainnya seperti Siliwangi dan kawasan Universitas Indonesia (UI).

Yudi mengatakan, Jl Raya Margonda dibagi ke dalam dua wilayah "penjualan" yakni ke arah Sawangan, dan ke arah UI. Harga lahan yang berlaku di pasar properti sudah menembus angka Rp 11 juta hingga Rp 15 juta per meter persegi. Sementara harga lahan yang berlaku di area Siliwangi dan sekitarnya mencapai Rp 7 juta sampai Rp 8 juta per meter persegi.

Bagaimana dengan kawasan lainnya? Yudi memaparkam, kendati relatif lebih rendah, namun pertumbuhannya juga sangat pesat.

"Ruas Tole Iskandar ke arah Depok Dua harga yang dibanderol sekitar Rp 4 juta sampai Rp 6 juta per meter persegi. Sementara di daerah Kelapa Dua bagian dalam sudah dipatok pada angka Rp 1,5 juta per meter persegi. Harga lahan di sini masih murah, karena aksesnya terhitung sulit. Lebar jalan hanya muat untuk satu mobil," ujar Yudi kepada Kompas.com, Jumat (20/9/2013).

 
Untuk kawasan lainnya yang diminati pasar dan investor adalah Akses UI, terusan Grand Depok City, dan Sawangan. Di Akses UI, harga lahan sudah berada pada level Rp 8 juta sampai Rp10 juta per meter persegi. Terusan Grand Depok City sekitar Rp 1 juta per meter persegi.

Yang menarik adalah perkembangan harga lahan di Sawangan. Saat ini mungkin masih dipatok sekitar Rp 300.000 dan Rp 600.000 per meter persegi. Namun, ke depan, bisa melejit lagi. Pasalnya, di kawasan ini banyak terdapat pengembangan-pengembangan perumahan, fasilitas komersial dan rekreasi yang dapat memicu kenaikan harga. Sebut saja, Depok Town Center, Aquatic Fantasy di dalam kompleks Telaga Golf Sawangan, Mesjid Kubah Emas Dian Al-Mahri, dan lain sebagainya.
 

Jelas, harga lahan selangit bikin harga properti pun melejit. Yudi memberikan kisaran harga rumah di area Beji, Kukusan, Kelapa Dua, dan Depok Dua. Area-area ini banyak dicari pembeli dan investor. Meski rumah yang tersedia berukuran mungil, namun harganya lebih pantas untuk label rumah menengah. Bayangkan saja, rumah untuk pasangan baru ukuran 36/90 mencapai Rp 400 juta sampai Rp 500 juta. Apalagi untuk rumah dengan bangunan lebih luas, bisa tembus di atas Rp 500 juta.
 
"Bagi yang tertarik rumah dua lantai, di seputaran Depok Dua, berkisar antara Rp 800 juta sampai Rp 900 juta. Itu pun tanahnya hanya 90 meter persegi," tandas Yudi.

Sementara hunian vertikal (apartemen), untuk tipe studio atau ukuran standar 18 meter persegi-21 meter persegi, sudah berada pada angka Rp 340 juta. Ini artinya, sekitar Rp 16 juta hingga Rp 18 juta per meter persegi.

"Kami menjual Grand Taman Melati, di atas harga perdana Taman Melati Margonda yang sudah laris terjual. Saat dirilis pada 2012 Taman Melati Margonda ditawarkan seharga Rp 185 juta per unit. Sekarang Grand Taman Melati sekitar Rp 340 juta-Rp 370 juta untuk ukuran terkecil," jelas Direktur Pengembangan dan Pemasaran Adhi Persada Properti, M Aprindy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com