Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Yahoo Diduga Beli Rumah Termahal di San Francisco

Kompas.com - 04/09/2013, 15:20 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

businessinsider.com Rumah pasangan ini menawarkan pemandangan Bay Area yang bisa diakses dari berbagai sudut.
businessinsider.com Frederick H Meyer merancang rumah yang dibangun pada 1922 ini. Keanggunan dan kemegahan asli langgam tudor masih kental terlihat dari lantai kayu yang digunakan, jendela-jendela kaca yang meninggi hingga plafon, dan juga pintu-pintu dari kayu.
businessinsider.com Di dalamnya terdapat empat kamar tidur keluarga dan dua untuk staf rumah tangga dalam empat lantai bangunan. Selain itu, terdapat ruang keluarga, ruang tamu formal, ruang untuk bersantai sekaligus makan pagi.
businessinsider.com Laiknya rumah keluarga kerajaan Inggris lainnya, perapian tersedia di lima titik ruangan, dua dapur, lantai bawah tanah, empat garasi mobil, dan lima kamar penyimpanan termasuk gudang yang berisi 3.000 botol anggur serta kolam renang dan ruang spa.
businessinsider.com Terdapat empat kamar tidur keluarga dan dua untuk staf rumah tangga dalam empat lantai bangunan. Selain itu, terdapat ruang keluarga, ruang tamu formal, ruang untuk bersantai sekaligus makan pagi.
KOMPAS.com — Kehidupan pribadi figur publik tak akan pernah tuntas dibahas, selama hayat masih melekat pada jasmani mereka. Bill Gates, Larry Ellison, dan Paul Allen, contohnya. Para mogul di bidang teknologi informasi ini diketahui memiliki sejumlah properti beraset triliunan rupiah.

Kali ini, isu yang ramai diperbincangkan di kalangan pebisnis properti adalah portofolio anyar milik Marissa Mayer. CEO Yahoo dan suaminya, Zack Bogue, baru saja membeli hunian bergaya tudor (langgam desain Kerajaan Inggris).

Nilai transaksi rumah di San Francisco tersebut sebesar 30 juta dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 330,3 miliar. Tingginya nilai transaksi tersebut menjadikan rumah Marissa sebagai rumah termahal di kota ini. Jika hal ini benar, mereka akan bertetangga dengan pemilik sekaligus sekaligus pendiri Oracle, Larry Ellison; petinggi Apple, Jonathan Ive; dan pemimpin Zynga, Mark Pincus.

Marissa sangat beruntung. Pasalnya, hunian dengan dimensi bangunan 11.000 kaki persegi ini menawarkan pemandangan indah Bay Area dari berbagai sudut. Penghuni dapat menikmati birunya air laut Pasifik lengkap dengan semilir angin pantai.

Frederick H Meyer merancang rumah yang dibangun pada 1922 ini. Keanggunan dan kemegahan asli langgam tudor masih kental terlihat dari lantai kayu yang digunakan, jendela-jendela kaca yang meninggi hingga plafon, dan juga pintu-pintu dari kayu. Mewahnya hunian ini juga tampak pada lantai utama ruang keluarga yang disapu marmer asli, serta ruang tamu formal dengan komposisi proporsional.

Di dalamnya terdapat empat kamar tidur keluarga dan dua kamar untuk staf rumah tangga dalam empat lantai bangunan. Selain itu, terdapat ruang keluarga, ruang tamu formal, dan ruang untuk bersantai sekaligus makan pagi.

Laiknya rumah keluarga Kerajaan Inggris lainnya, perapian tersedia di lima titik ruangan, dua dapur, lantai bawah tanah, empat garasi mobil, dan lima kamar penyimpanan, termasuk gudang yang berisi 3.000 botol anggur serta kolam renang dan ruang spa.

Para penghuni tak perlu mengeluarkan keringan hanya untuk menjelajah antarlantai bangunan. Sebab, di beberapa sudut tersedia elevator.

Rumah ini hanyalah satu dari sekian aset properti milik Marissa. Rumah lainnya berlokasi di Palo Alto yang menampilkan model raksasa restoran lokal di halaman belakangnya.

Meski jadi buah bibir, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Marissa. Lagi pula, letak San Francisco lebih jauh dari Sunnyvale ketimbang Palo Alto.

Gambar-gambar di atas memperlihatkan rumah San Francisco yang ditengarai milik Marissa dan diterbitkan makelar Pacific Union International, Steven Gothelf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com