Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyiknya Memainkan Karya Arsitektur di Atas Papan Catur

Kompas.com - 29/08/2013, 16:58 WIB
Tabita Diela

Penulis

www.designboom.com Cakrawala sebuah kota di dunia terangkum dalam papan kotak-kotak yang bisa dibawa ke mana saja.
www.designboom.com Masing-masing bidak catur diganti dengan bangunan mungil khas Inggris. Bentuk rumah-rumah tipikal yang ada di London menggantikan pion dalam papan catur konvensional.
www.designboom.com London Eye mengganti kuda. Big ben menggeser benteng. dan seterusnya hingga dua bidak kunci, Raja dan Ratu, digantikan oleh Canary Wharf dan Shard of Glass Renzo Piano.
KOMPAS.com - Sesuai dengan nama yang disandingnya, Skyline Chess, permainan catur ini mengunakan bentuk-bentuk karya arsitektur unik sebagai bidak. Cakrawala sebuah kota di dunia terangkum dalam papan kotak-kotak yang bisa dibawa ke mana saja. Menurut situs resminya, Skyline Chess dapat dilihat sebagai cara menciptakan suatu karya cantik, karya yang secara hati-hati dibuat untuk mengapresiasi ketertarikan atas arsitektur dan permainan catur.

Desainer Ian Flood dan Chris Posser merupakan dua tokoh di balik permainan unik ini. Mereka mengubah cakrawala London menjadi lebih kecil dan monokromatik. Mereka menggunakan mesin cetak tiga dimensi untuk membuat bangunan-bangunan mungil tersebut.  

Masing-masing bidak catur diganti dengan bangunan mungil khas Inggris. Bentuk rumah-rumah tipikal yang ada di London menggantikan pion dalam papan catur konvensional. Sementara itu, gajah (dalam istilah Inggris, bishop) digantingan oleh 50 St Mary Axe. London Eye mengganti kuda. Big ben menggeser benteng. dan seterusnya hingga dua bidak kunci, Raja dan Ratu, digantikan oleh Canary Wharf dan Shard of Glass Renzo Piano.

Selain itu, Ian dan Chris bahkan menawarkan boks penyimpanan bidak dan papan catur istimewa bagi yang ingin memilikinya. Satu set catur ini dibanderol dengan harga 75 poundsterling (Rp 1,2 juta) dan 350 poundsterling (Rp 5,9 juta) untuk versi besinya.

Keduanya juga memiliki visi jangka panjang mengenai hasil karyanya ini. Pertama, mereka ingin membawa prototipe yang sudah mereka buat ke pasaran dan menjualnya secara massal. Mereka pun tengah mempertimbangkan penggunaan akrilik dan besi bagi bidak caturnya. Selain itu,  keduanya tidak ingin "berhenti" di London. Mereka ingin membuat permainan seru antara London dan Paris, New York dan Roma, atau mungkin Dubai melawan Shanghai. Menurut situs resminya, kini mereka tengah mendesain Paris dan New York. Pengembangan selanjutnya masih dipikirkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com