Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Terkaya Asia, Ekpansi Properti di Eropa

Kompas.com - 02/08/2013, 16:20 WIB
Hilda B Alexander

Penulis


KOMPAS.com -
Sebagai dampak merosotnya pertumbuhan akibat langkah-langkah pengetatan sektor properti di Hong Kong, pengembang sekaligus orang terkaya di Asia, Li Ka-Shing, melirik Eropa sebagai wilayah garapan.

Hong Kong mengalami perlambatan dan ini berdampak pada anjloknya laba imperium bisnis Li, Cheung Kong Holdings, hingga 13 persen pada semester I 2013.

Li yang dijuluki "Superman" oleh media lokal karena kecakapannya dalam berinvestasi, telah memprediksi gelembung pasar China akan meledak pada tahun 2007 dan imbasnya terhadap sektor properti di Hong Kong terjadi pada tahun 2009.

Untuk pertama kali dalam sejarah, Cheung Kong dan pesaingnya menjual rumah paling sedikit,  dalam hampir lima tahun sejak pemerintah Hong Kong memberlakukan pajak transaksi ekstra dan memperketat pinjaman kredit untuk meredam kekhawatiran gelembung properti.

Bloomberg melaporkan, penghasilan dari penjualan properti Cheung Kong, jatuh menjadi 3,8 miliar dollar HK (Rp 5,02 triliun) dari sebelumnya 6 miliar dollar HK (Rp 7,9 triliun).

"Semester I sangat sulit dan akan terus berlanjut. Pasar properti lokal akan terus bergantung pada kondisi ekonomi eksternal dan pengembangan kebijakan perumahan," ujar Li.

Guna menebus perlambatan penjualan, Li telah berusaha melakukan pengurangan beban aset termasuk kamar hotel dan pusat perbelanjaan.

Li, yang membuka pabrik bunga plastik di Hong Kong setelah Perang Dunia II, mulai berinvestasi di sektor properti pada tahun 1967 setelah kerusuhan Revolusi Kebudayaan China yang telah menyebabkan harga menjadi tertekan.

Investasi di Eropa

Li mengambil manfaat dari aksi akuisisi imperium bisnisnya di Eropa dan Kanada. Selain ekspansi di sektor properti, dia juga bermain di sektor telekomunikasi. Baru-baru ini ia membeli Telefonica SA, perusahaan telekomunikasi Irlandia.

"Mereka telah mengambil keuntungan dari resesi ekonomi di Eropa dengan berinvestasi di proyek-proyek dengan imbal hasil yang baik. Seperti sektor energi listrik, utilitas dan air. Itulah strategi meningkatkan pertumbuhan keuntungan perusahaan. Hutchinson Wampoa Ltd mencetak keuntungan 23 persen di sektor energi," kata Direktur Phillip Securities HK Ltd, Louis Wong.

Li, menurut Bloomberg Billioners Index, merupakan orang paling tajir ke-16 di dunia dengan jumlah kekayaan bersih mencapai 27,1 miliar dollar AS atau setara Rp 277,9 triliun.

"Masing-masing divisi operasi utama kami akan terus berinvestasi dan memperluas jaringan. Kami akan terus tumbuh di paruh kedua tahun 2013 ini," kata Li.

Laba bersih Hutchison Whampoa naik menjadi 1,6 miliar dollar AS (Rp 16,4 triliun) dalam enam bulan sampai Juni ketimbang tahun sebelumnya. 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com