Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Material Naik, Pengembang Tunda Proyek Baru

Kompas.com - 10/07/2013, 13:34 WIB
Hilda B Alexander

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com-
Sejumlah pengembang yang tergabung dalam asosiasi REI Sulawesi Selatan memutuskan untuk menunda pengembangan proyek baru. Hal ini terkait dengan kenaikan harga beberapa komponen material seperti pasir, bata merah, dan keramik akibat perubahan tarif BBM.

Pasca kenaikan BBM, harga material yang menggunakan jasa pengangkutan seperti pasir menjadi Rp 370.000 per bak (rit) dari sebelumnya Rp 350.000 per bak (rit). Harga keramik standar mencapai Rp 40.000 per meter persegi dari sebelumnya Rp 35.000/m2, dan harga bata merah dari Rp 350 menjadi Rp 450 per buah. Sementara kenaikan harga semen tidak terlalu signifikan hanya sekitar Rp 1.000 hingga Rp 1.500 menjadi Rp 41.000 per zak dari sebelumnya Rp 40.000 per zak.

Sekretaris DPD REI Sulawesi Selatan, Muhammad Arief Mone, mengatakan, para pengembang memilih untuk menuntaskan penjualan dan pembangunan proyek-proyek lama dengan harga jual baru, ketimbang melansir proyek baru. Itu pun dengan penerapan mekanisme diskonto.

"Masa tunda bisa 3 hingga 5 bulan lamanya. Kami mengalami dilema. Tidak mungkin bertahan dengan harga lama di satu sisi. Namun, di sisi lain jika menaikkan harga jual, kemampuan pasar untuk menyerap produk kami sangat rendah," ungkap Arief kepada Kompas.com, Rabu (10/7/2013).

Secara umum, lanjut Arief, sektor laju pertumbuhan properti di Sulawesi Selatan, terutama sektor perumahan cenderung melambat. Segmen pasar rumah yang paling terkena dampak kenaikan harga beberapa komponen material tersebut adalah kelas bersubsidi.

"Teman-teman pengembang rumah bersubsidi harus memutar otak dan melakukan terobosan supaya dapat berproduksi. Sementara Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) belum menyetujui usulan kami untuk menaikkan harga jual rumah bersubsidi dari Rp 88 juta per unit menjadi 10 sampai 15 persen lebih tinggi," imbuh Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Konstruksi
Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com