JAKARTA, KOMPAS.com — Memburuknya kinerja Bakrieland Development dalam dua tahun terakhir memicu perseroan tersebut merestrukturisasi aset-asetnya. Salah satu yang paling fenomenal adalah penjualan land bank Bakrieland di kawasan superblok Rasuna Epicentrum pada 2012 lalu seluas tiga hektar dengan nilai Rp 868,93 miliar.
Lahan yang kini dikuasai Bumi Serpong Damai (Sinarmas Land Group) tersebut bukanlah satu-satunya aset yang dilego. Tercatat sebelumnya, pada tahun yang sama, Bakrieland juga melepas lahan seluas tiga hektar di kawasan yang sama kepada PT Triyasa Propertindo. Perusahaan ini merupakan anak usaha Grup Tiara Marga Trakindo. Nilai transaksinya sebesar Rp 525 miliar.
Saat ini, Triyasa memanfaatkan lahan tersebut untuk pengembangan multifungsi perkantoran, apartemen, dan kondominium hotel. Tahap pertama yang mereka kerjakan adalah perkantoran Grand Rubina sebanyak dua menara. Sementara BSD akan memanfaatkan lahan yang diakuisisinya tersebut sebagai properti komersial kelas premium.
Selain kedua perusahaan tersebut di atas, terdapat nama MNC Land. Pengembang yang dikomandani Harry Tanoesoedibjo ini membeli Lido Resort dan Lido Golf Club dengan total nilai transaksi sejumlah Rp 1,4 triliun. MNC sendiri akan mengonversi lahan Lido seluas 1.037 hektar itu menjadi tempat hiburan (theme park) terintegrasi lengkap dengan hotel dan lapangan golf.
Aset berikutnya yang diperjualbelikan adalah lahan seluas 1.800 hektar di Sentul Nirwana. Aset tersebut berpindah kepemilikan melalui mekanisme penjualan 15 persen saham PT Graha Andrasentra Propertindo (anak usaha Bakrieland) di PT Bukit Jonggol Asri kepada Sentul City (BKSL). Penjualan saham tersebut senilai Rp 300 miliar sekaligus mengurangi komposisi kepemilikan Bakrieland di sini menjadi hanya 35 persen.
Selain BKSL, pihak lain yang tertarik menggarap lahan di Sentul tersebut adalah Relife Property Group. Menurut Ghofar Rozaq Nazila, CEO Relife Property, pihaknya akan menambah cadangan lahan mereka sebagai strategi mengantisipasi kompetisi properti yang semakin sengit.
"Semakin luas lahan yang kita kuasai, semakin terbuka lebar peluang yang dapat kami manfaatkan. Kami tengah menjajaki penguasaan lahan di Sentul milik Bakrieland," ujar Ghofar kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Sementara Chief Corporate Affairs Bakrieland Development Yudi Rizard Hakim mengatakan, setelah penjualan aset kepada Triyasa, Sinarmas, dan MNC Group, Bakrieland belum akan menawarkan lagi aset-aset lainnya kepada pihak lain.
"Kami belum dapat memastikan apakah akan melakukan penjualan aset lain lagi atau tidak karena rencana strategis ke depan baru bisa kami publikasikan setelah disetujui pihak Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal)," ujar Yudi kepada Kompas.com, di Jakarta, Senin (3/6/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.