KOMPAS.com – Setiap material tentu memiliki durasi daya tahan, termasuk plafon gypsum.
Plafon gypsum menjadi salah satu pilihan favorit untuk interior rumah karena tampilannya yang rapi dan proses pemasangannya yang relatif cepat.
Plafon ini terbuat dari papan gipsum, yang merupakan material serbaguna yang dikenal karena sifatnya yang tahan api.
Baca juga: Ini Tanda Plafon Gypsum Anda Harus Segera Diganti
Merujuk dari beberapa sumber, secara umum plafon gypsum diperkirakan dapat bertahan hingga 20 tahun atau lebih, tergantung pada berbagai kondisi.
Umur pakai ini sangat ditentukan oleh kualitas bahan, teknik pemasangan, serta kondisi lingkungan seperti kelembapan dan suhu ruangan.
Artinya daya tahan plafon gypsum bisa saja akan menurun jika terus-menerus terkena air atau kelembapan tinggi.
Gypsum sangat rentan terhadap air. Jika plafon sering terkena rembesan dari atap bocor atau berada di area lembap seperti kamar mandi tanpa ventilasi, daya tahannya bisa jauh berkurang.
Pemasangan yang baik dengan rangka kuat, dan sekrup berkualitas tinggi akan membantu plafon lebih tahan lama. Kesalahan dalam sambungan atau jarak antar rangka yang tidak sesuai bisa menyebabkan plafon melengkung atau retak dini.
Baca juga: Plafon PVC Versus Plafon Gypsum, Mana yang Lebih Baik?
Hindari menggantung lampu atau ornamen berat langsung di plafon gypsum tanpa tambahan penguat. Beban berlebih bisa menyebabkan retak dan bahkan ambruk.
Meski gypsum tidak disukai rayap, bagian rangka kayu (jika digunakan) tetap bisa diserang. Selain itu, jamur juga bisa tumbuh jika permukaan plafon sering lembap dan kurang ventilasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.