Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelebihan dan Kekurangan Bata Merah, Pahami Sebelum Bangun Rumah

Kompas.com - 11/06/2025, 11:43 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.comBata merah merupakan salah satu material dinding paling banyak digunakan di Indonesia, terutama untuk rumah.

Bata merah adalah material dinding yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk, dikeringkan, dan dibakar pada suhu tinggi (900–1.200 derajat celsius) hingga mengeras.

Ukuran standar di Indonesia sekitar 23 x 11 x 5 cm, dengan berat 2–3 kg per unit. Material ini diatur oleh Standar Nasional Indonesia (SNI 15-2094-2000) dan dikenal karena kekuatan, ketahanan, dan ketersediaan lokal yang melimpah.

Bata merah sering digunakan untuk dinding struktural dan non-struktural pada rumah 1–2 lantai, pagar, dan fondasi sederhana.

Baca juga: Batu Bata Merah vs Bata Ringan: Mana Lebih Kuat untuk Rumah?

Kendati menjadi material dinding yang populer di kalangan masyarakat, bata merah tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan Bata Merah

Berikut adalah kelebihan bata merah berdasarkan analisis saintifik dari jurnal ilmiah dan referensi dari Asosiasi Konstruksi Indonesia (AKI):

1. Kuat Tekan Tinggi dan Ketahanan Struktural

Bata merah memiliki kuat tekan rata-rata 5–15 MPa, tergantung kualitas pembakaran, jauh lebih tinggi dibandingkan beton aerasi (AAC, 3–5 MPa) (Journal of Materials in Civil Engineering, 2020).

Bata merah kelas 1 (kuat tekan 10–15 MPa) cocok untuk dinding penahan beban (struktural) pada rumah 1–2 lantai tanpa memerlukan rangka beton bertulang tambahan.

Kekuatan ini memungkinkan bata merah digunakan untuk bangunan permanen dengan beban tinggi, seperti rumah di daerah pedesaan atau perkotaan.

Dengan perkuatan sloof dan kolom praktis, bata merah dapat menahan beban hingga 20–30 ton/m².

Menurut Asosiasi Konstruksi Indonesia, bata merah adalah material pilihan untuk proyek rumah sederhana karena kekuatan struktural dan biaya relatif rendah (Rp 1,2 juta–Rp 1,5 juta/m³, termasuk pemasangan).

Studi dari Construction and Building Materials (2021) menunjukkan bahwa dinding bata merah dengan ketebalan 15 cm memiliki kapasitas beban tekan 2–3 kali lebih besar dibandingkan AAC.

2. Ketahanan Jangka Panjang dan Durabilitas Tinggi

Bata merah tahan terhadap pelapukan kimiawi, serangan biologis (misalnya jamur), dan kebakaran (tahan hingga suhu 1.200°C selama 4–6 jam) (Journal of Building Engineering, 2022).

Bata merah berkualitas tinggi dapat bertahan hingga ratusan tahun, seperti terlihat pada bangunan bersejarah.

Tidak memerlukan perawatan intensif seperti material kayu (rentan rayap) atau AAC (rentan retak mikro jika pemasangan buruk).

Dengan plesteran dan cat tahan air, bata merah tahan terhadap cuaca ekstrem.

AKI merekomendasikan bata merah untuk proyek jangka panjang karena daya tahan terhadap siklus basah-kering dan stabilitas dimensi yang baik.

Penelitian dari Journal of Materials Science (2020) menunjukkan bahwa bata merah dengan pembakaran sempurna memiliki tingkat degradasi kurang dari 5 persen setelah 50 tahun paparan lingkungan tropis.

3. Ketersediaan Lokal dan Harga Terjangkau

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau