Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Mengapa Halaman Rumput Anda Berubah Menjadi Kecoklatan

Kompas.com - 24/09/2024, 13:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mendapatkan suasana yang asri di rumah terutama yang ada di perkotaan, banyak orang yang menanam rumput di halaman rumah.

Namun demikian, tak bisa dihindari pada saat-saat tertentu halaman hijau tersebut bisa berubah menjadi coklat.

Tidak ada satu alasan tunggal mengapa rumput hijau berubah warna menjadi coklat. Berikut beberapa alasan yang wajib diketahui.

Terlalu Kering

Dalam kondisi yang terlalu kering, mungkin melihat perubahan warna rumput menjadi coklat, pertumbuhan terhambat, mudah terkena penyakit dan hama, dan membuat rumput mati.

Kekeringan yang berkepanjangan dapat menyebabkan pemadatan tanah dan penurunan kesuburan tanah, sehingga rumput lebih sulit pulih.

Baca juga: Lakukan Ini agar Halaman Rumput di Rumah Anda Selalu Hijau

Infeksi jamur

Jamur dapat menyerang akar rumput atau jaringan daun dan dapat bervariasi menurut musim dan wilayah.

Cuaca yang hangat dan lembap dapat membuat rumput Anda rentan terhadap penyakit yang menyerang akar.

Misalnya jika ada bercak coklat atau cokelat muda berbentuk tidak beraturan pada rumput, sering kali berkembang setelah rumput terendam air.

Baca juga: Kapan Saat yang Tepat untuk Menyiram Halaman Rumput di Rumah Anda?

Serangan hama

Selain jamur, bercak coklat pada rumput juga menjadi pertanda ada serangan hama seperti larva, kutu daun, ulat grayak, dan cacing tanah.

Serangga-serangga tersebut akan memakan akar, batang, atau bilah rumput, yang menyebabkan tanda-tanda kerusakan seperti rumput menipis, atau pola pertumbuhan tidak teratur.

Tingkat kerusakan akan bervariasi dan tergantung pada kondisi lingkungan, spesies rumput, dan jenis hama yang menyerang rumput Anda.

Tanah yang terlalu padat

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau