JAKARTA, KOMPAS.com - Bila muncul bau tak sedap di dalam rumah Anda secara terus menerus, karpet mungkin menjadi biang keladinya.
Ini bisa terjadi bahkan jika Anda merasa telah membersihkan tumpahan cairan atau makanan yang tumpah di atasnya.
Bau tak sedap yang muncul dari karpet muncul dari berbagai hal. Berikut adalah beberapa penyebabnya.
Baca juga: Pasang Karpet di Lantai Kamar, Ketahui Kelebihan dan Kekurangannya
1. Kelembapan, jamur, atau lumut
Apakah karpet Anda berbau apek? Ini bisa disebabkan oleh berbagai hal mulai dari kelembaban tinggi, air yang menetes dari plafon atau air yang merembes dari luar rumah.
Kelembaban dan air dapat meresap ke dalam serat karpet dan alas yang berada pada bagian bawahnya.
Jika tidak dikeringkan secara menyeluruh dan cepat, hal ini dapat menimbulkan masalah, mulai dari bau hingga tumbuhnya jamur atau lumut yang berbahaya.
Baca juga: Sebelum Mencuci Karpet di Dalam Mesin Cuci, Lakukan 5 Hal Ini
2. Tumpahan makanan
Penyebab utama munculnya bau Beberapa kekacauan karpet yang paling umum adalah tumpahan makanan atau minuman.
Anda mungkin telah membersihkan saat tumpahan terjadi, tetapi baunya benar-benar dapat bertahan lama bahkan saat Anda tidak dapat lagi melihat noda tersebut.
Jejak bahan-bahan tersebut bisa tertinggal di karpet dan memungkinkan bakteri terus tumbuh, berkembang biak, dan menghasilkan bau.
3. Asap rokok
Tidak seperti noda cair yang terkonsentrasi di satu tempat, asap cenderung menyebar ke setiap inci karpet dan bantalan Anda.
Jika Anda merokok, tinggal dengan perokok, atau membeli rumah yang sebelumnya ditempati perokok, Anda mungkin akan mencium bau asap rokok tidak peduli seberapa bersih rumah tersebut.
4. Umur karpet
Seperti halnya lantai apa pun, karpet Anda tidak akan bertahan selamanya. Serat karpet rusak seiring waktu, dan terkadang bau aneh di rumah Anda hanyalah tanda karpet lama yang perlu diganti.
Bergantung pada jenis karpet, bantalan, dan seberapa sering karpet digunakan, umur rata-rata karpet berkisar antara 5 hingga 15 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.