KOMPAS.com - Cara menyimpan semen yang benar perlu diketahui masyarakat agar kualitasnya tetap terjaga. Termasuk pada sisa semen setelah dipakai.
Pasalnya, semen yang tidak disimpan dengan benar bisa menurunkan kualitas, bahkan membuat semen mengeras dan menggumpal.
Apabila semen sudah mengeras dan menggumpal, tentu kualitasnya sudah tidak sempurna lagi dan tidak bisa digunakan.
Untuk itu, dikutip dari sejumlah sumber, berikut cara menyimpan semen agar tidak mengeras:
1. Simpan di tempat yang tidak lembap dan basah
Hindari menyimpan semen di tempat yang lembap dan basah. Sebab, semen sangat sensitif terhadap kelembapan, dan akan mengeras dan membentuk gumpalan saat terkena air atau kelembapan.
Sebaiknya, simpanlah semen di tempat yang kering dan terlindungi dari air hujan atau air rumah tangga.
Baca juga: Berapa Lama Semen Boleh Disimpan? Ini Jawabannya
2. Beri Penutup
Saat menyimpan, semen sebaiknya ditutup dengan terpal atau kain kedap air agar tidak ada air menyelimuti permukaan karung.
3. Jangan simpan di lantai beton atau kayu
Untuk melindungi kantong dari kelembapan yang naik dari tanah, idealnya menyimpan karung semen pada permukaan yang tinggi dengan lembaran plastik kedap air di bawahnya.
4. Tersedia ventilasi di tempat penyimpanan
Saat menyimpan karung semen, pastikan terdapat ventilasi yang memadai di tempat penyimpanan untuk menghindari penumpukan kelembapan udara.
5. Pisahkan penyimpanan karung semen
Penting untuk tidak menaruh karung semen bersama produk lain, seperti pupuk. Karena kualitas dan kinerja beton dapat terpengaruh akibat kontaminasi.
6. Simpan sisa semen dengan tepat
Semen yang tersisa di karung dari proyek sebelumnya harus dikemas kembali dalam kantong plastik yang tebal dan berlapis.
Pastikan mulut karung semen yang sebelumnya terbuka ditutup rapat dengan tali atau selotip dan pastikan tidak ada lubang.