Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2023, 17:01 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Dalam proses pembangunan rumah, perencanaan matang dan persiapan cermat sangatlah penting.

Hal ini diperlukan untuk memastikan proses pembangunan hunian dari awal hingga akhir berjalan optimal.

Selain itu, penggunaan material dan tenaga kerja yang akan digunakan efisien, efektif, dan sesuai dengan anggaran serta jadwal yang telah ditetapkan.

Pada prinsipnya sebuah hunian harus selalu mengedepankan aspek keamanan, kenyamanan, dan keindahan.

Ketiga faktor ini tak boleh diabaikan dan sekaligus menjadi indikator dari sebuah hunian yang berkualitas.

"Dengan perencanaan yang matang dan kerja sama tenaga konstruksi yang tepat, Anda dapat menciptakan hunian dengan memperhatikan tiga aspek ini tanpa terkecuali," ujar Co-founder dan CEO Gravel, Georgi Ferdwindra Putra, dalam keterangan resmi, Sabtu (16/09/2023).

Baca juga: Bukan Beli, Mayoritas Masyarakat Miliki Rumah Hasil Bangun Sendiri

Berikut tiga aspek perencanaan pembangunan rumah yang aman, nyaman, serta indah:

1. Analisis Letak Ruangan dan Zonasi Hunian

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan pemetaan denah ruangan dan struktur yang sesuai dengan kebutuhan.

Dalam proses ini, penting untuk mempertimbangkan analisis zonasi yang mencakup evaluasi terhadap cuaca, arah sinar matahari, arah angin, dan faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh pada kenyamanan di hunian.

Sebagai contoh, dengan memiliki pemetaan denah yang matang, Anda dapat dengan jelas menentukan letak pintu, jendela, dan elemen-elemen penting lainnya.

Peletakan jendela sebaiknya memerhatikan arah angin, sehingga ruangan menjadi lebih nyaman dan terasa lebih sejuk sesuai dengan kondisi cuaca yang ada.

2. Perencanaan Penggunaan Material Bangunan

Langkah selanjutnya adalah melakukan diskusi mengenai pemilihan material bangunan. Gunakan material berkualitas karena biasanya semakin baik kualitas, semakin kuat daya tahannya.

Bahan bangunan memiliki kisaran harga yang luas dan kualitas beragam, sehingga pilihlah yang sebanding antara kualitas dan harganya.

Melihat dari sisi ini, Anda pun perlu juga untuk memperhatikan mekanisme belanja bahan bangunan.

Hal lain yang juga penting dipertimbangkan adalah menghindari penggunaan bahan material yang mengandung zat-zat berbahaya, seperti cat rumah berbasis timbal.

Ada bahan material tertentu yang komponennya berpotensi merugikan bagi kesehatan manusia, seperti halnya asbes.

Meskipun memiliki sifat isolasi yang baik, penggunaan asbes harus dipertimbangkan dengan matang agar tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi penghuni hunian.

3. Perencanaan Jenis dan Jumlah Tukang

Salah satu hal yang juga menjadi faktor penentu dalam mewujudkan hunian yang ideal, yaitu tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman. Mulai dari arsitek, desain interior, kontraktor, sampai tukang bangunan.

Baca juga: Sebelum Perbaiki Rumah, Ini Tips Cari Tukang Berkinerja Mantap

Sebab, pada tahap inilah eksekusi untuk mewujudkan visi bangunan hunian ada di tangan tukang bangunan.

Sebagian besar masalah serius dalam proyek pembangunan rumah seringkali disebabkan oleh eksekusi yang tidak tepat akibat kurangnya profesionalisme dari tukang bangunan yang terlibat.

Jadi, penting untuk memilih tukang bangunan yang profesional, berpengalaman, bahkan lebih baik lagi jika memiliki sertifikasi konstruksi.

Memang tidak semua orang memiliki pemahaman yang cukup tentang dunia konstruksi. Padahal, proses konstruksi seperti pembangunan hunian memerlukan dana yang signifikan.

Oleh karena itu, Gravel hadir dengan layanan Gravel Borongan, yang dirancang untuk membantu masyarakat mewujudkan hunian impian tanpa perlu menghadapi kerumitan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Senangnya Warga Bangka, Lahan Mereka Kini Sudah Resmi Bersertifikat

Senangnya Warga Bangka, Lahan Mereka Kini Sudah Resmi Bersertifikat

Berita
Percantik Dinding Kamar Mandi Minimalis di Rumah dengan Panel Kayu

Percantik Dinding Kamar Mandi Minimalis di Rumah dengan Panel Kayu

Tips
Minat Memiliki Hunian di Kalangan Milenial dan Gen Z Meningkat, Pilih Rumah atau Apartemen?

Minat Memiliki Hunian di Kalangan Milenial dan Gen Z Meningkat, Pilih Rumah atau Apartemen?

BrandzView
Tol di Luar Jawa Sumbang 10 Persen Pendapatan Jasa Marga

Tol di Luar Jawa Sumbang 10 Persen Pendapatan Jasa Marga

Berita
Serba-serbi Sertifikat Tanah Elektronik

Serba-serbi Sertifikat Tanah Elektronik

Berita
Jasa Marga: Tak Ada Rencana Diskon Tarif Tol saat Libur Natal-Tahun Baru

Jasa Marga: Tak Ada Rencana Diskon Tarif Tol saat Libur Natal-Tahun Baru

Berita
Uji Coba MLFF Bakal Bersamaan dengan Groundbreaking IKN Tahap 3

Uji Coba MLFF Bakal Bersamaan dengan Groundbreaking IKN Tahap 3

Berita
Raih Rp 1,1 Triliun dari Expo, Summarecon Tepis Anggapan Bisnis Properti Lesu

Raih Rp 1,1 Triliun dari Expo, Summarecon Tepis Anggapan Bisnis Properti Lesu

Hunian
Duet Damai Putra-Nishitetsu Serah Terima 100 Unit Rumah Bergaya Jepang

Duet Damai Putra-Nishitetsu Serah Terima 100 Unit Rumah Bergaya Jepang

Perumahan
Adopsi Tren 2023, Ini Pilihan Warna Terbaik untuk Kamar Mandi Minimalis di Rumah

Adopsi Tren 2023, Ini Pilihan Warna Terbaik untuk Kamar Mandi Minimalis di Rumah

Berita
“Carten & Senza”, Kakak Beradik dari Dunia Masa Depan Hadir di Gading Serpong

“Carten & Senza”, Kakak Beradik dari Dunia Masa Depan Hadir di Gading Serpong

Ritel
Belum Berlaku Penuh, Ini Tahap Penerapan Sertifikat Tanah Elektronik

Belum Berlaku Penuh, Ini Tahap Penerapan Sertifikat Tanah Elektronik

Berita
Kenapa Pemerintah Terapkan Sertifikat Tanah Elektronik? Ini Jawabannya

Kenapa Pemerintah Terapkan Sertifikat Tanah Elektronik? Ini Jawabannya

Berita
Cari Rumah Murah di Kota Batik Pekalongan? Cek di Sini, Masih Rp 150 Jutaan (II)

Cari Rumah Murah di Kota Batik Pekalongan? Cek di Sini, Masih Rp 150 Jutaan (II)

Perumahan
Kala Jokowi Kaget Sertifikat Tanah Elektronik Cuma Satu Lembar...

Kala Jokowi Kaget Sertifikat Tanah Elektronik Cuma Satu Lembar...

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com