Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Haines Shoe House, Rumah Sepatu yang Tak Pernah Ditinggali Pemiliknya

Kompas.com - 02/09/2021, 15:30 WIB
Audrey Aulivia Wiranto,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah berbentuk sepatu bernama Haines, dibangun di York,  Pennsylvannia, Amerika Serikat.

Rumah ini merupakan karya dari Mahlon Haines yang terinpirasi rancangan salah satu sepatu kerjanya.

Dia meminta seorang arsitek untuk membuatkan sebuah bentuk rumah yang persis dengan sepatunya.

Rumah yang didirikan untuk tujuan sebagai simbol iklan bisnis sepatu milik Mahlon ini dibangun  antara tahun 1948 dan 1949.

Struktur yang membentuknya adalah rangka kayu berlapis plesteran dengan jendela kaca patri mencapai ketinggian 7,6 meter.

Baca juga: Rumah Gadang, Arsitektur Beradat di Ranah Minang

Jari kaki berisi ruang tamu, sedangkan tumit berisi dapur. Dua kamar tidur berada di pergelangan kaki, dan toko es krim terletak di alas sepatu.

Meski disebut sebagai Rumah Sepatu Haines, Haines tidak pernah tinggal di rumah tersebut.

Saat tahun pertama dibuka, dia mengizinkan pasangan muda yang baru menikah untuk tinggal setidaknya selama 50 tahun secara gratis.

Tidak hanya menginap secara gratis, di rumah itu juga disediakan juru masak, pelayan dan supir untuk melayani kebutuhan pasangan yang tinggal.

Ketika Haines meninggal pada tahun 1962, rumah itu diberikan kepada karyawannya yang kemudian menjualnya kepada pemilik baru bernama Eleanor Hallman dan dijadikan kedai untuk berjualan es krim.

Dua dekade kemudian, rumah sepatu itu mulai rusak dan direnovasi pada tahun 1987 setelah dibeli oleh cucu perempuan Haines.

Pada tahun 2004, pemilik baru mengecat ulang rumah sepatu tersebut sebagai bagian dari kampanye PR 'Save a Landmark' dan dijadikan sebagai tur obyek wisata yang ditawarkan sepanjang musim panas.

Baca juga: Hentikan 5 Kebiasaan Buruk Ketika Membersihkan Rumah

Pada tahun 2015, rumah itu dijual lagi kepada Jeff dan Malanie Schmuck masih dijadikan sebagai objek wisata.

Pasangan muda tersebut menambahkan sedikit sentuhan warna dan memasukkan kembali memorabilia segala perabotan lama dari tahun 1950 untuk menghidupkan kembali esensi sebenarnya dari rumah ini.

Di dalamnya terdapat ruangan khusus yang diisi segala kenangan kehidupan dan perusahan sepatu milik Haines.

Rumah itu dilengkapi dengan tiga kamar tidur, dua kamar mandi, ruang tamu, dan dapur.

Di setiap kamar banyak artefak yang dipamerkan dan ada satu jendela di pintu depan dipasang memakai kaca patri, berlukiskan Mahlon Haines yang memegang sepasang sepatu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com