Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Banyak Digunakan, Aspal Plastik Lebih Murah dan Tahan Lama

Kompas.com - 27/08/2021, 22:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Plastik merupakan salah satu material yang paling banyak digunakan di seluruh dunia terutama untuk kebutuhan rumah tangga. Selain karena praktis, harga barang dari plastik cukup terjangkau.

Plastik juga telah digunakan dalam dunia otomotif yakni dalam industri mobil karena telah terbukti membuat mobil lebih ringan, lebih terjangkau, dan lebih hemat bahan bakar.

Menariknya plastik kini telah digunakan dalam pembuatan aspal, bahkan telah digunakan di konstruksi jalan di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, Inggris, Australia, hingga Los Angeles.

Baca juga: Chandra Asri dan Sinarmas Gunakan Aspal Plastik di BSD City

Aspal plastik pertama kali dikembangkan oleh sebuah perusahan asal Inggris, MacRebur.

Kehadiran aspal plastik diharapkan bisa mengganti aspal berbasis minyak bumi yang selama ini digunakan, yakni Bitumen.

Dikutip dari Advance Plastic Form, plastik yang digunakan dalam produksi aspal ini berasal dari material sampah plastik yang bisa didaur ulang seperti botol air minum, botol soda, dan kantong plastik sekali pakai.

Sebelum proses pembuatan dimulai, bahan-bahan plastik tersebut diurutkan berdasarkan struktur polimernya. Seperti kantong plastik di satu kelompok dan botol plastik di kelompok lain.

Masing-masing kategori plastik tersebut kemudian diproses menjadi pelet yang memiliki ketahanan dan kelenturan berbeda satu dengan yang lainnya.

Pelet-pelet plastik tersebut kemudian diolah dengan suhu tinggi dan masuk dalam proses penggilingan sehingga akan meleleh menjadi agregat dan bahan pengikat.

Baca juga: Aspal Plastik dan Karet Bisa Digunakan untuk Bandara dan Pelabuhan

Untuk pembuatan aspal, biasanya digunakan material berupa batu dan semen atau sisa-sisa trotoar yang dihancurkan.

Seluruh material dihancurkan menggunakan mesin kemudian dicampur dengan plastik cair di lokasi konstruksi.

Tentu proses ini merupakan salah satu solusi untuk mengurangsi penggunaan sampah plastik yang masih menjadi masalah di berbagai negara.

Selain MacRebur, yang menggunakan metode ini di seluruh Inggris, Skotlandia, dan Australia, TechniSoil Industrial juga berinovasi menggunakan metode ini dan menerapkannya di California.

Aspal plastik merupakan alternatif yang lebih murah daripada menggunakan aspal konvensional. Penggunaanya pun bisa menghemat waktu karena bisa langsung didaur ulang saat hendak digunakan.

Keunggulan lainnya yakni lebih tahan lama daripada aspal campuran. Secara keseluruhan penggunaan plastik pada material jalan menghasilkan cara yang hemat biaya dan ramah lingkungan.

Namun, penggunaan plastik dalam aspal juga memicu kekhawatiran akan penyebaran mikroplastik dan polusi udara.

Apalagi pemanasan plastik sering kali dapat melepaskan asap beracun yang mengandung bahan berbahaya seperti PET dan PVC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com