Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Karya Arsitek Indonesia Raih Penghargaan Terpopuler

Kompas.com - 27/08/2021, 20:00 WIB
Audrey Aulivia Wiranto,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia harus bangga memiliki biro-biro arsitek yang meraih penghaargan bertaraf internasional atas karya desainnya. 

Dalam catatan Kompas.com, pada kurun waktu 2018-2021, terdapat tiga karya yang mendapat pengakuan.

Inilah karya-karya tersebut:

1. Microlibrary Warak Kayu, SHAU

Microlibrary Warak Kayu Semarang, Jawa Tengah.Archdaily Microlibrary Warak Kayu Semarang, Jawa Tengah.
Berlokasi di Taman Kasmaran, Semarang, perpustakaan ini hadir sebagai hub bagi masyarakat sekitarnya, Uniknya, seluruh bangunan 100 persen menggunakan kayu yang bersertifikat FSC. 

Baca juga: Berprestasi di Tengah Pandemi, Perpustakaan Warak Kayu Sabet Penghargaan Building of The Year 2021

Perpustakaan karya SHAU Indonesia terpilih sebagai karya arsitektur terbaik untuk kategori Public and Landscape Architecture, mengalahkan 75 finalis lainnya dari enam benua.

Penghargaan ini adalah untuk kali pertama bagi Indonesia di ajang bergengsi arsitektur Building of the Year 2021 dari ArchDaily.

Secara arsitektural perpustakaan mewakili desain iklim pasif, material, dan eksperimen tipologi untuk konteks iklim tropis. Konsep desain bangunan yang ditinggikan menyerupai rumah pangung.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan, perpustakaan ini akan menjadi bagian dari rute pariwisata kota dengan tur bus gratis.  

2. The Twin House, Delution 

The Twins House - Delution The Twins House - Delution
The Twins House berhasil masuk dalam kategori Best House 2019 dalam Archdaily Awards, dan Popular Choice Winners kategori Concepts-Plus Architecture+Living Small di ajang penghargaan Architizer Awards 2020.

Konsep The Twins menunjukkan hubungan antara “kakak-kakak” melalui bentuk yang mirip dengan ukuran yang berbeda.

Baca juga: Dua Karya Arsitek Indonesia Raih Penghargaan Terpopuler Architizer A+Awards

Lokasinya berada di Cipulir dengan luas 70 meter persegi dan lingkungan padat penduduk. Cukup berjalan melalui gang seluas 1,5 meter persegi.

Di tanah ini dibangun dua rumah untuk dua keluarga yang terdiri dari 4 orang, (sepasang suami istri dan juga dua orang anak) dan seorang perempuan penyandang disabilitas.

3. Sekolah di Ruteng, SASO Architects

Biro arsitektur SASO Architects yang dinakhodai Andi Subagio maraih salah satu penghargaan dalam kategori dalam 5th Global LafargeHolcim Awards for Sustainable Construction, 2018.

Awalnya, SASO Architects hanya membangun sekolah untuk proyek sosial. Sekolah itu bernama SMK St. Aloisius.

Namun akhirnya, mereka memutuskan untuk mengikutsertakan karyanya ke dalam ajang bergengsi tersebut. Tak disangka menang.

Sekolah ini dirancang untuk konstruksi di kota kecil Ruteng, ujung barat pulau Flores. Proyek yang menyediakan sekolah untuk belajar dan mengajar, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menawarkan pusat dan titik koneksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com