JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah menjadi salah satu negara dengan kinerja tertinggi selama awal tahun 2021, tingkat keterisian hotel di Australia mengalami penurunan drastis di tengah lockdown Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh STR yang merupakan lembaga penyedia data pasar dari industri perhotelan di seluruh dunia.
Seperti dikutip dari situs resminya, lockdown sangat memengaruhi kinerja hotel dalam beberapa minggu terakhir.
“Adanya lockdown dan terus diperpanjang karena adanya kasus baru Covid-19 ini akan memengaruhi kinerja hotel dalam beberapa pekan terakhir,” ujar manajer regional STR untuk wilayah Pasifik, Matthew Burke.
Baca juga: Sydney Paling Diminati Investor Tahun Ini
Menurut Burke, meskipun musim dingin merupakan salah satu faktor pencetus menurunnya angka pemesanan hotel, namun lockdown yang mencegah masuknya warga negara lain merupakan hal yang paling berpengaruh.
“Banyak perjalanan yang dibatalkan karena lockdown. Kami mencatat bulan lalu bahwa data pemesanan hotel di Australia cenderung menurun,” jelasnya.
Di daerah yang memberlakukan lockdown lebih lama, tingkat keterisian kamar hanya di bawah 20 persen dalam periode 26 Juli-1 Agustus.
Pasar di area sekitar maupun di tengah kota Sydney, masing-masing mencatat tingkat hunian 15,6 persen dan 15,8 persen. Ini adalah level mingguan terendah pada tahun 2021.
"Lockdown yang diperpanjang di Sydney dan yang terbaru di Brisbane telah menyebabkan kapasitas maskapai juga menyusut secara dramatis," kata Burke.
Burke mencontohkan maskapai penerbangan Qantas, langsung beralih fungsi untuk beroperasi secara domestik 100 persen pada bulan Mei.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.