Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Jaringan Irigasi Baliase, Petani Bisa Panen 3 Kali Setahun

Kompas.com - 24/07/2021, 12:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah menyelesaikan Jaringan Irigasi Baliase di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Peningkatan kapasitas saluran irigasi yang bersumber dari Bendung Baliase ini diproyeksikan dapat memenuhi layanan Daerah Irigasi (DI) lahan pertanian di Sulsel seluas 21.928 hektar.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi merupakan program prioritas Kementerian PUPR dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.

Baca juga: Konstruksi Sistem Irigasi dan Jalan Akses Food Estate Humbahas Berlanjut

Bendung dan Jaringan Irigasi Baliase merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2018.

"Pembangunan bendungan diikuti oleh jaringan irigasinya. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat nyata, di mana air akan mengalir sampai ke sawah-swah milik petani,” kata dia dikutip dari laman Kementerian PUPR, Sabtu (24/07/2021).

Lewat pembangunan ini, petani yang biasa mengandalkan suplai air dari tadah hujan dapat terpenuhi melalui air irigasi berkelanjutan.

Sehingga, intensitas tanam dari 100 persen menuju 245 persen dengan skala panen dari sekali setahun menjadi 2-3 kali dalam setahun.

Pembangunan Jaringan Irigasi Baliase dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA).

Terdapat empat pembangunan saluran jaringan irigasi Baliase yaitu, sisi kiri, kanan 1, 2, dan 3. 

Baca juga: Tahun Ini, 19 Jaringan Irigasi di NTB dan NTT Direhabilitasi

Ini merupakan proyek lanjutan dari Bendung Baliase yang tuntas dibangun sejak Tahun 2018 lalu.

Jaringan Irigasi Baliase kiri dibangun oleh kontraktor PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk dan dan PT Bumi Karsa dengan skema kerja sama operasi (KSO). Progres fisik pembangunan jaringan irigase kiri sudah mencapai 43,3 persen.

Pekerjaan yang dilaksanakan di antaranya saluran induk sepanjang 7,91 kilometer, sekunder 74,51 kilometer, pembuang 45,69 kilometer, serta bangunan irigasi dan jembatan.

Selanjutnya, Jaringan Irigasi Baliase Kanan 1 dibangun oleh tiga kontraktor yaitu PT Abipraya (Persero), PT Langgeng, dan PT Marinda dengan progres fisik sebesar 55,7 persen.

Pekerjaan yang dilaksanakan berupa saluran induk sepanjang 4,82 kilometer, sekunder 63,42 kilometer, pembuang 34,27 kiloemter, dan bangunan irigasi dan jembatan. 

Sementara bagian kanan 2 dibangun oleh kontraktor PT Hutama Karya (Persero), PT Citra Konstruksi Indonesia, serta PT Entolu Buana Mandiri dengan progres fisik 33,2 persen.

Pelaksanaan pembangunan jaringan irigasi ini di antaranya saluran sekunder 60,99 kilometer, pembuang 40,70 kilometer, serta bangunan irigasi dan jembatan. 

Untuk jaringan irigasi bagian kanan 3 masih dalam tahap rencana dengan manfaat irigasi seluas 3.562 hektar.

Secara keseluruhan, biaya pembangunan bendung dan tiga paket jaringan irigasi Baliase (Jaringan Baliase kiri, kanan 1 dan kanan 2) yang sedang berjalan senilai Rp 1,37 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com