JAKARTA, KOMPAS.com - Selo Group, pengembang yang berbasis di Singapura, tengah membangun taman ekologi Selong Selo Resort and Resort Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB).
Proyek seluas 100 hektar ini mencakup area pembibitan, panel surya, perkebunan, dan kegiatan pariwisata lainnya.
Lahan tersebut juga rencananya akan dijadikan sebagai lokasi untuk pendidikan lingkungan.
Selo Group melengkapinya dengan taman ekologi untuk memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal, melalui pembibitan yang menumbuhkan spesies asli lokal untuk agroforestri.
Baca juga: ITDC Gunakan PMN Rp 500 Miliar untuk Infrastruktur Dasar The Mandalika
Perusahaan juga merekrut pekerja perempuan untuk mengerjakan pembibitan. Upaya ini dilakukan untuk membangun kesetaraan dan kesetaraan gender di Lombok dan sekitarnya.
Dalam proses konstruksi, Selo Group juga sangat memperhatikan kepekaan lingkungan.
Hal ini ditandai dengan konstruksi vila-vila di Selong Selo Resort & Residences yang dibuat dengan konsep prefabrikasi.
Konsep ini diusung untuk meminimalisasi limbah, dan lebih dari 97 persen puing-puing konstruksi akan kembali didaur ulang.
Cara tersebut penting dilakukan untuk membatasi waktu dan aktivitas di lokasi juga mengurangi dampak lingkungan dari proses pembangunan.
CEO Selo Group Andrew Corkery mengatakan, Selo Group berharap perjalanan masa depan akan jauh lebih bertanggung jawab secara sosial.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.