Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Singapura Bangun Taman Ekologi 100 Hektar di Lombok

Kompas.com - 26/05/2021, 16:06 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selo Group, pengembang yang berbasis di Singapura, tengah membangun taman ekologi Selong Selo Resort and Resort Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB).

Proyek seluas 100 hektar ini mencakup area pembibitan, panel surya, perkebunan, dan kegiatan pariwisata lainnya.

Lahan tersebut juga rencananya akan dijadikan sebagai lokasi untuk pendidikan lingkungan.

Selo Group melengkapinya dengan taman ekologi untuk memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal, melalui pembibitan yang menumbuhkan spesies asli lokal untuk agroforestri.

Baca juga: ITDC Gunakan PMN Rp 500 Miliar untuk Infrastruktur Dasar The Mandalika

Perusahaan juga merekrut pekerja perempuan untuk mengerjakan pembibitan. Upaya ini dilakukan untuk membangun kesetaraan dan kesetaraan gender di Lombok dan sekitarnya.

Dalam proses konstruksi, Selo Group juga sangat memperhatikan kepekaan lingkungan.

Hal ini ditandai dengan konstruksi vila-vila di Selong Selo Resort & Residences yang dibuat dengan konsep prefabrikasi.

Konsep ini diusung untuk meminimalisasi limbah, dan lebih dari 97 persen puing-puing konstruksi akan kembali didaur ulang.

Cara tersebut penting dilakukan untuk membatasi waktu dan aktivitas di lokasi juga mengurangi dampak lingkungan dari proses pembangunan.

CEO Selo Group Andrew Corkery mengatakan, Selo Group berharap perjalanan masa depan akan jauh lebih bertanggung jawab secara sosial.

Dia percaya, proyek mereka akan memberikan pengalaman perjalanan yang berkelanjutan namun bermakna.

“Kami berharap perjalanan masa depan akan jauh lebih disengaja dan bertanggung jawab secara sosial, terutama setelah tahun yang penuh tantangan," kata Andrew yang dikutip dari Ttgasia, Rabu (26/05/2021).

Kehadiran Selo Group, melengkapi sejumlah investasi lainnya yang masuk ke Lombok.

Sebelumnya, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) juga berkomitmen mengembangkan destinasi wisata ungulan berkelas internasional, The Mandalika.

Pengembangan yang dilakukan ITDC pada The Mandalika adalah dengan mengedepankan  konsep sportainment.

Oleh karena itu, selain mengandalkan wisata alam, ITDC juga menyiapkan atraksi berskala internasional dengan mengelar event balap motor internasional MotoGP mulai 2021.

Salah satu persiapan dalam penyelenggaraan MotoGP di The Mandalika adalah pembangunan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika) yang ditargetkan tuntas Juni 2021.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau