Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisa Tirai Jendela Lipat Didaur Ulang Jadi Tas dan Pot Tanaman

Kompas.com - 30/04/2021, 08:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sandimas Intimitra mengembangkan program daur ulang dengan memanfaatkan sisa bahan pembuatan produk tirai jendela lipat (window blind) untuk dijadikan sebuah produk rumahan sehari-hari.

Direktur PT Sandimas Intimitra Jenfilia Suwandrei Arifin mengatakan, daur ulang tersebut dilakukan dalam upaya mewujudkan sirkulasi ekonomi yang lebih berkelanjutan.

"Kami dengan serius mengembangkan brand Föld untuk menjadi salah satu brainchild yang melengkapi lini bisnis dan sekaligus mewujudkan ekonomi sirkular yang lebih berkelanjutan," kata Arifin dalam keterangan tertulis, Kamis (29/04/2021).

Arifin menjelaskan, sisa bahan window blind itu kemudian dirancang oleh enam desainer terkenal asal Indonesia untuk dijadikan sebagai produk rumahan seperti tas dan juga pot tanaman

Baca juga: Cara Mudah Bersihkan Kaca Jendela, Gunakan Tepung Jagung dan Cuka

Keenam desainer tersebut yaitu Domisilium (DMDIO)XLana Daya, Riri Yakub, Sandy Karman, Nonita Respati dari Purana, Tutu (Tutugraff), dan Budiman Ong dari Ong Cen Kuang.

"Produk yang dihasilkan bermacam-macam seperti tas dan pot tanaman, lampu karang tetapi paling banyak produk berupa tas," ucap Arifin.

Arifin menuturkan, saat ini penting sekali setiap perusahaan untuk berkontribusi terhadap lingkungan dan keberlanjutan.

Terutama dengan cara mendaur ulang sisa-sisa produksi menjadi sesuatu hal yang bermanfaat.

Lingkungan dan keberlanjutan adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan serius. Kami punya begitu banyak bahan sisa yang tidak bisa digunakan untuk produksi window blind dan masih dalam kondisi yang sangat bagus.

"Oleh karena itu, kami harus melakukan sesuatu untuk mengurangi jejak karbon dan mengoptimalkan fungsi dari bahan yang kami gunakan," imbuh dia.

Baca juga: Sederet Khasiat Baking Soda, Ternyata Tak Hanya untuk Membuat Kue

Setiap produk yang dihasilkan dari sisa window blind tersebut akan dijual kembali dengan merek Föld.

Nama Föld diambil dari bahasa Hungaria yang berarti bumi. Nama ini menjadi pas dan sesuai juga dengan karakter bahan untuk window blind yang bisa dilipat.

Föld adalah merek yang menjadi wadah kolaborasi bakat kreatif di Indonesia untuk mewujudkan barang-barang sehari-hari dari sisa bahan window blind merk Sandei dan CoulisseINK.

Föld diluncurkan dan diperkenalkan pertama kali pada peringatan Hari Bumi pada 22 April 2021 lalu.

Föld sebagai satu langkah yang melengkapi lingkaran proses memanfaatkan bahan menjadi kegunaan baru yang maksimal.

Föld tidak hanya menjadi sebuah upcycle project dan waste management semata, tetapi juga memberikan kontribusi kepada masyarakat tradisional di pedalaman hutan Kalimantan.

"Sebagian dari penjualan Föld didedikasikan untuk program penanaman ulang hutan di area Sungai Utik, Kalimantan Barat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Berita
6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

Berita
[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com