Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film dan Arsitektur, Perkawinan Kreativitas Kelas Wahid

Kompas.com - 13/03/2021, 14:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak banyak film yang menyajikan karya arsitektur kelas wahid sebagai lokasi adegan mereka.

Berbeda dengan film The International yang tayang pada 2009 lalu, justru menampilkan berbagai macam karya arsitektur di berbagai belahan dunia.

Para pemain The International ditempatkan melalui sudut pandang arsitek karena film itu merupakan ajang pamer dari gedung-gedung kota paling beken di dunia.

Misalnya, Museum Solomon R Guggenheim di New York, Amerika Serikat, dan The Phaeno Science Center di Wolfsburg, Jerman.

Museum Solomon R Guggenheim dirancang oleh arsitek legendaris Frank Lloyd Wright yang berfungsi sebagai ruang salah satu adegan utama film.

Museum ini dibuka untuk umum pada 21 Oktober 1959 atau berselang enam bulan setelah kematian Wright.

Bahkan, museum ini bisa dibilang sebagai karya terakhir Wright sebelum dia mengembuskan napas terakhirnya.

Guggenheim merupakan museum seni yang terkenal sekaligus salah satu ikon arsitektur terpenting pada abad ke-20.

Baca juga: Raih 6 Nominasi Oscar, Begini Proses Desain Rumah Film Parasite

Lebih dari itu, Museum Guggenheim menjadi pusat budaya, lembaga pendidikan, dan jantung dari jaringan museum internasional.

Para pengunjung pun dapat menyaksikan pameran khusus seni modern dan kontemporer oleh seniman dan kritikus, pertunjukan dan pemutaran film, serta tur harian ke galeri yang dipimpin oleh pengelola museum.

Sementara itu, The Phaeno Science Center dirancang oleh Zaha Hadid dan dibuka untuk umum pada Tahun 2005.

Museum sains ini didedikasikan untuk menarik anak-anak dan remaja ke dunia fisika, biologi dan kimia.

Ini merupakan bagian dari rangkaian struktur budaya yang dibangun sejak tahun 1950-an demi menyelamatkan kota industri dari keterpurukan. 

Menempati area lahan seluas 12.000 meter persegi, The Phaeno Science Center juga dilengkapi ruang parkir bagian tengah dan bawah yang mencakup total 15.000 meter persegi.

Proyek ini menelan biaya 79 juta euro atau setara Rp 1,3 triliun yang dibiayai melalui skema kerja sama pemerintah dan swasta yaitu Pemerintah Wolfsburg dan perusahaan Volkswagen serta Senheiser.

Nah, dua karya -arsitekur dan film- kelas wahid dari kreativitas manusia telah membawa perspektif dan impresi berbeda.

Melalui film, karya-karya arsitektur itu dapat dinikmati dengan cara yang lebih menyenangkan.  

Sebaliknya, sebuah film bisa menjadi media representatif berpengaruh yang menarik publik mengapresiasi karya arsitektur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com