Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertunda 2,5 Tahun, Proyek Bendungan Way Apu Rp 1 Triliun Dikebut

Kompas.com - 03/03/2021, 12:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) bersama PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk mempercepat proyek pembangunan Bendungan Way Apu paket 2 di Kabupaten Baru, Provinsi Maluku.

Perlu diketahui, pembangunan proyek ini terbagi dalam 2 paket pekerjaan yaitu paket 1 berupa bendungan utama dan paket 2 berupa bangunan pelimpah (spillway) serta fasilitas lainnya.

Dalam mengerjakan paket 2, total nilai kontrak yang dibutuhkan sebesar Rp 1,013 trilun yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2017-2022.

Baca juga: Ada Tukul, Tugu, Bendo, Gongseng dan Semantok, Nilainya Fantastis Rp 6 Triliun

Meski pekerjaan fisik sempat tertunda karena proses pembebasan lahan memakan waktu kurang lebih 2,5 tahun, namun Hutama Karya optimistis dapat menyelesaikan proyek itu sesuai target yakni, November Tahun 2022.

Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra mengungkapkan hal itu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (3/3/2021). 

“Tim di lapangan baru mulai pekerjaan konstruksi pada Agustus 2020 yang lalu dan sampai Februari ini progresnya sudah mencapai 23,05 persen," tutur Novias.

Novias mengungkapkan, beberapa upaya percepatan pun dilakukan untuk mencapai target
tersebut dengan tetap menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat.

Misalnya, Hutama Karya akan mengoptimalisasi waktu untuk pekerjaan galian dari 32 bulan menjadi 19 bulan dengan meningkatkan jam kerja atau double shift serta upgrade spesifikasi alat berat yang digunakan agar lebih cepat selesai.

Bendungan Way Apu di Kabupaten Baru, Provinsi Maluku.Dok. PT Hutama Karya (Persero). Bendungan Way Apu di Kabupaten Baru, Provinsi Maluku.

Selain itu, juga digunakan steel form work yang difabrikasi khusus dan didatangkan langsung dari Jakarta sehingga penggunaanya lebih mudah dan cepat.

Meski berpacu dengan target waktu, Hutama Karya berkomitmen akan tetap mengedepankan
aspek Quality, Health, Safety, Security, and Environment (QHSSE).

Baca juga: Napun Gete Diresmikan, NTT Punya Tiga Bendungan Besar

Dalam pencarian quarry penambangan batu dan pasir untuk material konstruksi diutamakan berada di sekitar lahan area bendungan serta memiliki spesifikasi yang sesuai.

"Tim proyek juga telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pertambangan setempat terkait hal tersebut," tutup Novias.

Bendungan Way Apu terletak di dua kecamatan di Pulau Buru Provinsi Maluku yaitu di Desa
Wapsalit Kecamatan Lolong Guba dan Desa Wea Flan Kecamatan Wae Lata.

Bendungan ini bertipe urugan zonal dengan inti tegak setinggi 72 meter yang dilakukan di atas lahan seluas kurang lebih 444,79 hektar dan luas genangan mencapai 235,10 hektar.

Apabila sudah beroperasi, Bendungan Way Apu diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar.

Manfaatnya berupa air irigasi seluas 10.000 hektar dan air baku dengan debit 0,5 meter kubik per detik, mereduksi banjir sebanyak 557 meter kubik per detik, serta sebagai tempat pariwisata baru akan menumbuhkan perekonomian daerah.

Selain itu, aliran air pada bendungan juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik sebesar 8 megawatt (MW) yang mampu menerangi kurang lebih 8.750 rumah di Pulau Buru dan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Berita
6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

Berita
[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com