Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Kualatanjung dengan Menko Luhut, Eddy Minta Ganti Rugi Lahan Dituntaskan

Kompas.com - 04/02/2021, 12:12 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Pembebasan lahan untuk pembangunan Pelabuhan Kualatanjung mulai memperlihatkan titik terang.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat rapat koordinasi virtual dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta segera diselesaikan agar proyek strategis nasional (PSN) ini bisa berjalan dengan baik.

Edy bilang, pertengahan 2018 proses ganti rugi lahan sudah dimulai namun terkendala harga yang menurut warga tidak sesuai.

Awal 2019 usai mediasi masih terjadi penolakan dari masyarakat walau PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 telah membayar ganti rugi tanah seluas 10 hektar.

Baca juga: Wisata ke Danau Toba Bisa Lewat Tol Kuala Tanjung-Parapat

"Kini ganti rugi kembali dilakukan, Pelindo 1 membentuk Panitia 9 dan telah memproses pembebasan lahan seluas 50 hektar milik warga. Mereka menargetkan tahun ini pembebasan lahan mencapai 100 hektare," kata Edy dari rumah dinasnya, Rabu (3/2/2021) malam.

“Tahap pertama baru 10 hektare yang terealisasi. Tahap kedua dihentikan karena belum ada kepastian. Ini sudah terkendala sejak 2019. Kita harap cepat diselesaikan," katanya lagi.

Ada sekitar 1.128 hektar pengadaan lahan yang direncanakan Pelindo 1 untuk pembangunan seluruh Pelabuhan Kualatanjung. Kendalanya hanya pada pembebasan lahan.

“Tanahnya itu cukup luas, kalau masalah ini tidak selesai-selesai, akan mengganggu pekerjaan ke depan," ucap Edy.

Menko Luhut juga mengamini hal tersebut. Dia tidak ingin ada makelar-makelar dan masalah lain karena pembangunan pelabuhan ini merupakan proyek strategis nasional.

Lahan itu harus ada dan harus clear. Segera harus dituntaskan dan tidak ada mekelar-makelar. Tidak sedikit dana yang dikucurkan untuk pembangunan Pelabuhan Kualatanjung karena ini merupakan proyek strategis nasional,” tegasnya.

Baca juga: Pemerintah Dukung Percepatan Pengembangan Kualatanjung Port dan Industrial Estate

Selain masalah lahan, Luhut juga menyinggung soal pembangunan pelabuhan yang efektif dan efesien baik secara biaya, transportasi, masalah distribusi dan integerasi dengan kawasan ekonomi yang ada di dekatnya.

Dia juga ingin  pembangunan proyek ini melibatkan universitas setempat agar memberikan ilmu baru kepada mahasiswa.

“Perhatikan secara teliti, lakukan studi benar-benar agar tidak ada kesalahan dalam pembangunannya. Libatkan kampus, jadi mahasiswa-mahasiswa kita bisa bertambah ilmunya, tahu teknologi-teknologi modern saat ini di bidang pelabuhan,” sambung Luhut.

Dirut Pelindo 1 Dani Rusli Utama menambahkan, saat ini pihaknya sedang fokus pada pembebasan lahan tahap pertama seluas 50 hektar. Targetnya, mereka bisa menyelesaikan pembebasan lahan sekitar 100 hektar tahun ini.

Uangnya sudah tersedia tahun ini dan sudah diturunkan kepada anak perusahaan PT Prima Pengembangan Kawasan.

"Mudah-mudahan schedule yang kami berikan kepada Pak Gubernur bisa terealisasi. Untuk yang 50 hektar kita sedang proses administrasi mudah-mudahan selesai semester ini,” kata Dani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau