Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Rumah di Malaysia Diprediksi Turun 1,9 Persen

Kompas.com - 02/02/2021, 12:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Savills World Cities Prime Residential Index memprediksi, pertumbuhan harga hunian primer Malaysia pada tahun 2021 turun 1,9 persen.

Director Global Residential Savills Research Jelena Cvjetkovic mengungkapkan hal itu dalam laporan yang diterima Kompas.com, Senin (1/2/2021).

"Harga hunian primer Malaysia tahun ini akan minus dari 0 hingga 1,9 persen," kata Jelena.

Bahkan, pada tahun lalu, Malaysia menempati posisi buncit harga hunian primer dari kota-kota dunia dalam indeks.

Tercatat, harga hunian primer di Malaysia pada tahun 2020 sebesar 280 dollar AS atau setara Rp 3,9 miliar.

Besaran harga ini sama halnya dengan Cape Town di Afrika Selatan.

Sementara itu, harga hunian primer di Singapura diproyeksikan akan naik tipis dibanding tahun lalu yakni berkisar antara 0 hingga 1,9 persen.

Baca juga: Berlin Bakal Pimpin Kenaikan Harga Rumah di Eropa

Tahun 2020, harga hunian primer di Singapura setara dengan Milan di Italia yakni 1.530 dollar AS atau senilai Rp 21,4 miliar.

Secara rata-rata, harga hunian primer di 19 kota dunia akan tumbuh positif pada tahun 2021 sebesar 1,6 persen.

Angka tersebut naik 0,8 persen dibandingkan pada tahun 2020 dengan capaian angka 0,8 persen.

Pada tahun lalu, angka ini paling banyak disumbang pada Semester II tahun 2020 yaitu sebesar 0,5 persen.

Kenaikan signifikan pada Semester II tersebut dipicu oleh pelonggaran pembatasan wilayah (lockdown).

Selain itu, pertumbuhan positif nilai modal pasar hunian primer didukung oleh beragam macam stimulus, bunga rendah, dan banyaknya permintaan.

Dia menyebut, beberapa pemain terkuat pada tahun lalu adalah kota-kota yang efektif dalam menangani virus Corona. Sehingga, aktivitas ekonomi tidak terlalu terpengaruh.

Misalnya, Seoul di Korea Selatan, Hangzhou di China, serta Berlin di Jerman.

Pasar hunian primer pada tahun 2021 diperkirakan akan mengalami pemulihan seiring dengan dimulainya vaksinasi di beberapa negara dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com