JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan, bantuan pembiayaan perumahan Tahun Anggaran (TA) 2021 sebanyak 222.876 unit rumah.
Bantuan pembiayaan perumahan tersebut terdiri dari empat program yakni, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang juga diberikan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Rinciannya, alokasi FLPP sebanyak 157.500 unit senilai Rp 16,66 triliun lalu dilengkapi SBUM sebesar Rp 630 miliar, BP2BT sebanyak 39.996 unit senilai Rp 1,6 triliun, dan Tapera dari dana masyarakat untuk 25.380 unit rumah senilai Rp 2,8 triliun.
Baca juga: Rahasia Milenial Bisa Punya Rumah dalam Usia 25 Tahun
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, bantuan tersebut diberikan untuk memenuhi kebutuhan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah lebih layak, sehat, dan nyaman," ujar Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin (25/1/2021).
Bantuan pembiayaan perumahan ini juga diberikan untuk memenuhi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 dari 56,75 persen menjadi 70 persen.
Khusus FLPP, anggaran tahun ini merupakan yang tertinggi sejak program ini dimulai. Untuk mencapai target itu, Pemerintah menggandeng 38 bank penyalur yang sudah melakukan penandatanganan kerja sama (PKS) dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR.
Bank penyalur tersebut terdiri dari 9 Bank Nasional dan 29 Bank Pembangunan Daerah (BPD) baik konvensional maupun syariah.
Selama masa Pandemi Covid-19, bantuan pembiayaan perumahan terus berjalan dengan memanfaatkan sistem informasi dalam penyaluran KPR subsidi perumahan di antaranya melalui aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep) dan Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang).
Sementara itu, tahun ini, dikembangkan Sistem Pemantauan Konstruksi (SiPetruk) untuk memeriksa kelayakan hunian yang dibangun oleh para pengembang.
Adapun, pada TA 2020 realisasi bantuan pembiayaan perumahan melalui FLPP sebanyak 109.253 unit senilai Rp 11,23 triliun, SSB 90.362 unit senilai Rp 118,4 miliar, SBUM 130.184 unit senilai Rp 526,37 miliar, dan BP2BT 1.357 unit senilai Rp 53,86 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.