PLTA Lau Gunung menggunakan aliran sungai dan menjadi jenis pembangkit terbarukan
bebas polusi yang dipastikan aman bagi masyarakat dan lingkungan.
Adapun total investasi dari proyek tersebut senilai Rp 500 miliar atau sebagian dibiayai melalui kredit investasi oleh PT Bank Central Asia Tbk atau BCA.
PLTA ini memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) sepanjang 519,34 kilometer persegi dengan panjang sungai utama 47,5 kilometer.
Sebelum dioperasikan atau memasuki tahap Commercial Operation Date (COD), PLTA Lau
Gunung telah menyelesaikan tahapan commissioning yang disaksikan langsung oleh PLN
Wilayah Sumatera Utara.
Pada 12 Desember 2020, pembangkit listrik ramah lingkungan ini juga telah mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas mulai hari ini.
Konstruksi pembangunan PLTA Lau Gunung berlangsung selama 2,6 tahun lalu melalui kerja sama PT Energi Infranusantara (EI) dan anak usaha PT PP (Persero) Tbk yaitu PT PP Energi (PPE).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan